Pages

2 April 2011

Surat Rahasiaku

9 Comments

Untuk orang yang sangat aku hormati,
Sepulang dari perjalanan yang panjang, menunggu waktu sisa adzan maghrib berkumandang, aku turun dari bis kota Malang dengan beban bawaan di punggung. Aku menyusuri terminal Bungurasih dengan lunglai. Memainkan gelombang air dari bercak-bercak ciptaan hujan di setiap lorong jalan. Ah untung aku selalu membawa payung kuningku kemana-mana, jadi aku tak kehujanan kali ini.
Kuhampiri sosok lama yang amat aku rindu di jembatan Bungurasih. Telah basah kuyup jas kelelawarnya dan dia tetap setia menunggu kedatanganku walau kini aku datang tidak tepat waktu dan bukan di tempat yang telah direncanakan bersama. Kuhampiri dirinya, orang yang sangat aku hormati. Dia marah-marah padaku, ditengah gemuruh petir menyambar-nyambar dan hujan guyur mencercah. Tapi tak lama setelah itu, dia mengajakku pulang dengan sepeda. Ayah, maaf ya telah membuatmu khawatir dan menunggu lama :)

Sesampai di gubuk kehangatan, kuturunkan kaki pertamaku di gubuk bobrok yang telah lama tak aku jumpai. Pelatarannya masih sama, cuma kini lebih tertata dan lebih rapi. Buru-buru aku masuk kedalamnya. Tetap hangat dan tetap kurindukan. Tetap sama, meskipun ada beberapa foto baru yang dipajang dan foto lama yang telah digantikan. Masih tetap ada foto nenek kesayanganku dengan senyum cantiknya yang mengembang di ruang tamu. Nenek yang telah damai dan tenang di surga..

Kudatangi dirimu, orang yang sangat aku hormati. Dirimu ada di kamar tidur seperti biasanya. Tak ada kata kerinduan ingin dipeluk yang terucap darimu, dan seperti biasa, yang engkau pikirkan hanya pekerjaanmu. Ingin sekali aku mengeluarkan semua isi letusan protesku, tapi ya itulah dirimu, orang yang sangat aku hormati. Aku tak bisa berbuat apa-apa selain mendukung dan membantumu. Karena jikalau aku tak mendukungmu, kamu bisa marah seperti monster yang bisa-bisa menewaskan gubuk bobrokku ini yang selalu kurindukan. Apalagi.. ayahku. Jangan sekalipun kau lakukan itu!

Sekali-kali ingin rasanya, engkau orang yang sangat aku hormati, mendengarkan suara hatiku. Ingin sekali, ketika aku pulang dengan air mata yang telah terjun di pelupuk mata dengan setumpuk rindu yang memuncak, engkau mendatangiku, memelukku, dan menanyai kabarku, bagaimana ceritaku di Malang, bagaimana kuliahku atau mungkin bagaimana makanku disana. Bukan sebagaimananya, ketika aku pulang, engkau masih memikirkan pekerjaanmu. Please, kali ini saja, pikirkanlah aku, bukan pekerjaanmu. Tinggalkanlah pekerjaanmu, bukan tinggalkanlah aku. Kadang ingin rasanya ku patahkan angan rinduku bersama mimpi suatu waktu lalu tentang sebuah harapan the best family, ketika kulihat dirimu bertengkar dengan hebatnya soal pekerjaanmu. 

Di dalam surat rahasiaku ini, orang yang sangat aku hormati, aku tuliskan semuanya disini.. Dan maaf, aku tak bisa seperti robot yang bisa sepuasnya menuruti apa arti mau di dalam benakmu. Aku ingin perhatianmu dan aku ingin di dalam sisa-sisa waktu sia kosongku, engkau lebih perhatiin aku.

Sekian, dengan cinta dan rindu dari pulutan asa mimpi, dari orang yang selama ini menyayangimu..
Untukmu.. orang yang sangat saya hormati 

9 komentar:

Unknown 2 April 2011 pukul 13.56

sedih juga yah bacanya..mungkin kamu bisa mulai dengan percakapan yang ringan, agar perhatian orang yang kamu hormati itu bisa ter-alihkan sejenak...

TS Frima 2 April 2011 pukul 23.13

ini pertama kali saya berkunjung ke blog ini. salam kenal ya.
ohya, cerita ini dari kisah nyata ya?

i-one 4 April 2011 pukul 16.56

yah,moga surat rahasianya terbaca ama yang dituju..salam kenal

Fairysha 4 April 2011 pukul 17.09

sssttt....*kan rahasia, jadi ga boleh ada yang denger, dibaca boleh, hehehe...^__^

Nufri L Sang Nila 4 April 2011 pukul 23.30

waw...curahan hati yaaa..harusnya orang yang dituju juga baca dan mengerti nii... :)

cus 4 April 2011 pukul 23.58

semoga kelak Allah melumerkan hati beliau, siapa pun orang yang laras hormati itu. amin. :)

Mas Odjie 6 April 2011 pukul 10.33

Suratnya penuh dengan makna, semoga orang rahasia yang membaca bisa mengerti.... kunjungan perdana, salam kenal....

soulful^^~ 6 April 2011 pukul 12.56

buat semuanya,, makasih buat komen dan perhatiannya :)
iyaa, semoga orang yg saya maksud disini mengerti dengan maksud saya di surat ini.. tapi sepertinya hal itu nggak mungkin deh, soalnya orang yg saya maksud ini nggak pernah buka blog saya. Lagian saya takut kalo dy ngerti, makanya aku tulis aja disini hehe *lho jadi curhat haha

chandravaio 7 April 2011 pukul 15.48

hem cukup bagus juga kok, semoga bisa berubah beliau bisa memperhatikan yang nulis surat ini

sekalian iklan deh
http://chandracore.blogspot.com/2011/04/untuk-mu.html

Posting Komentar