Pages

27 Desember 2013

-Serumpik bahagia cerita Desember-

5 Comments

17 Desember 2013....


Apa yang kamu banggakan dari ayahmu?
Apa yang hebat dari ayahmu?
Kekuatan super apa yang disembunyikan ayahmu?

Ayah memang nomer empat yang disebut setelah ibu, ibu dan ibu. Lalu tak bisakah ia di nomer satu, dua, dan tiga? Ayah terkadang jahat memaksa untuk berani melakukan sesuatu hal yang tidak aku senangi. Lalu bisakah ia tetap terkenang di hati kita? Ayah selalu jealous dan menyindir ketika aku asyik sms dan telepon dengan pacar. Lalu apakah posisinya sudah tergantikan dengan lelaki lain?


Aku memang belum bisa memberikan yang terbaik - belum bisa menggantikan segala upah keringatmu banting tulang demi menghasilkan dolar untuk pendidikanku. Aku memang belum bisa menggantikan sedihmu - karena hanya tawa yang selalu menjuntai indah di wajahmu. Aku memang belum bisa masak, menggantikan posisi koki hebat di rumah sepertimu, yah - lantas memang masakanmu lebih enak dibandingkan masakan ibu. Aku memang belum penuh dan tulus memberikan perhatianku - belum murni melebihi perhatianmu melebihi orang yang melahirkanku.

Selamat ulang tahun bapak...
Terima kasih sudah selalu sabar dan sabar menasehatiku
Terima kasih sudah turun dari surga memberikan cinta dari hati di keluarga
dan...




Terima kasih sudah bangga cerita kesana-kemari tentang kado dari anak-anakmu. Kemeja abu-abu itu membuatmu makin ganteng :) 


#latepost

14 Desember 2013

Hari Ini

2 Comments

Semacam hiburan menulis romawi di pelampiasan
Menebak akhir dari para penguntip
Akhirnya padahal tiada tertuju
Yang lalu masih terbang di atmosfer tinggi-tinggi

Selalu,
Ya selalu dan bukannya penyamping tidur
Tuhan-ku punya tangan melebihi kuota
BijakMu mengatakan tetaplah begini dan bersantai diri
Karena sentuhan butir dari langit tak pernah berbohong
Malaikat selalu mengamini yang mulia



Allahualam...
Ku rebahkan dayaku untuk langkah di depan

27 November 2013

Ke-sibuk-an

0 Comments

Selamat sore sahabat blogger :)

Sudah berapa lama yaa saya tidak menengok ke blog kesayangan ini? Sudah berapa lama juga yaa saya tidak blogwalking kesana-kemari silahturahmi ke para tetangga yang menginspirasi? Aah sudah lama sekali sepertinya, mengingat saya benar-benar lupa hihi. Mengingat juga banyak yang sudah terlewatkan dengan sendirinya.
Sedikit cerita ya tentang kesibukan saya. Saya lagi asyik berjualan online sekarang, menjual semua hal tentang kebutuhan utama wanita. Ya, it's called fashion. Mulai sepatu, baju, dress, rok, celana, dan tentu yang gak ketinggalan kosmetik alami Virgin Natural Cosmetic. Pokoknya item-item kecil yang kemungkinan saya suka, yang mengandung unsur lucu-lucu, saya ambil dan saya jual di online shop Yellow Boutique. Ya masih kecil-kecilan laaaah, lumayan banget buat tambahan makan dan sangu buat skripsi (yeah, semester 7). Saya sendiri juga nggak tahu bagaimana awal-mulanya saya memberanikan diri berjualan online. Tahu-tahu saya keranjingan keliling seluruh dunia lewat Google mencari distributor/supplier yang terpercaya. Tentu, ini gak semulus bayangan awal yang langsung lariiiis diserbu sista-sista. Saya harus invite beberapa teman untuk jadi member dan tentunya gak bosan untuk BERPROMOSI! Sampai-sampai timeline Facebook dan Twitter hampir penuh dengan saya, hehehe. Well, sekarang meskipun gak sampai puluhan orang SMS saya untuk order, seenggaknya satu-dua-tiga masih ada-lah masuk rekening :D Alhamdulillah wasyukurillah~
Kesibukan ini benar-benar melupakan saya tentang beberapa hal yang seharusnya memang harus dilewatkan. Benar-benar membantu pokoknya. Ya memang belum clear, apalagi kalau bertemu langsung. Namun sudah bisa move on dan berjanji untuk menjadi lebih baik itu sudah kekuatan luaarr biasa bagi saya. Yaaa... waktu benar-benar mengobati semuanya :)

Okaiiiy, saya sudah tidak sabar segera Desember, segera lulus, segera kerja, dan segera membuka gerai fashion sendiri dengan saya sebagai suppliernya. Aamiin!
Bagaimana dengan rencana kamu, sahabat blogger?

31 Agustus 2013

Virgin Natural Cosmetic

4 Comments

Assalamualaikum, selamat siang! :D

Kali ini saya mau memperkenalkan produk kosmetik alami. Berbahan utama VIRGIN COCONUT OIL (yang sudah terbukti ampuh aman untuk kesehatan) dan bahan alami lainnya seperti madu, aloevera, susu kambing, susu sapi, dan lain-lain. Sudah siap? :)
Namanya Virgin Natural Cosmetic. Produk ini di produksi oleh CV. PPKT Jogjakarta. Produk-produk mereka tidak mengandung bahan kimia, halal, dan tentunya alami. Mengapa memakai VCO? Karena VCO mempunyai rantai molekul yang pendek, sangat menyehatkan bila dikonsumsi. Bila dioleskan ke kulit akan meresap jauh ke dalam kulit serta memperbaiki kondisi kulit. Bekas jerawat yang susaaaaah sekali dihilangkan tentunya akan tunduk sama produk-produk VNC :)




Produk-produknya antara lain:


NS Goat's milk soap. 
Terbuat dari bahan utama VIRGIN COCONUT OIL dan susu kambing Etawa. Bisa untuk menghilangkan bekas jerawat. Aman untuk segala jenis kulit dan usia. Bisa untuk badan.


NS Cow's milk soap.
Terbuat dari bahan utama VIRGIN COCONUT OIL dan susu sapi. Melembutkan. Aman untuk segala jenis kulit dan usia. Bisa untuk badan.

Ket: Saya sudah pernah memakai kedua jenis varian sabun diatas. Dan hasilnya... benar-benar melembutkan! Dulu saya berlangganan sabun bayi untuk mandi, namun sejak mencoba memakai ini, saya berpindah pilihan. Lebih lembut dan bagus daripada sabun bayi.

Masih banyak produk-produk dari Virgin Natural Cosmetic yang tidak bisa saya jelaskan satu-satu disini. Cek saja di akun facebook saya disini . Jika ingin tanya-tanya lebih lanjut bisa lewat SMS/WA ke 085730181832. Siap mengirim dalam/luar kota Surabaya. Menerima pengiriman grosir dan eceran :D

16 Agustus 2013

Family

2 Comments


Waktu muda kita lebih dekat dengan orang lain yang baru kenal daripada keluarga. Pacar iya, teman iya. Padahal sejatinya, esok saat kita mulai bekerja ataupun nikah waktu kita habis bersama orang-orang baru tersebut. Dan kebanyakan lupa dengan orang yang menerimanya pertama kali di dunia, yaitu keluarga (the best i have).


pict by google

1 Agustus 2013

Belajar lagi yuk!

4 Comments

Tiap orang pasti ingin hidupnya baik-baik saja. Mulus kayak jalan tol. Pengennya masalah cuma mampir dan berlalu secepatnya. Namun apakah hidup akan baik-baik saja tanpa masalah? Malah menurut saya, tanpa sebuah masalah manusia nggak akan berkembang menjadi dewasa. Hidup seperti itu hanya ada saat manusia sudah meninggal. Meninggal pun nantinya akan ditagih semua tanggung jawabnya.
Sepantasnya-lah kita rendah diri sama takdir yang diberikan Allah. Jangan takabur sama kenikmatan sesaat yang Allah kasih. Jangan sampai kita ingat Dia saat kita diberi cobaan saja. Seperti postingan saya sebelumnya yang menjelaskan tentang perbaikan diri secara berkala dan melakukan yang terbaik dari bang Darwis Tere Liye. Tinggal copy-paste doang sih gampang ya, tapi bagaimana menerapkannya? Susah. Apalagi sebagai manusia yang mempunyai mata jelalatan yang gatel kalau lihat sesuatu yang gak bener dikit aja; mulut yang suka komentar ini-itu tentang suatu hal yang gak semestinya bukan haknya untuk mengomentari. Ini nih, pelajaran hidup yang mahal harganya. Di sekolah tidak pernah diajarkan. Makanya saya bersyukur sekali hidup diantara lingkungan orang-orang yang selalu mengingatkan hal-hal baik. Alhamdulillah... Allah memberitahu saya lewat jalan yang tidak pernah terpikirkan sedikitpun. Surprise dan agak sedikit shock kalau boleh jujur, mengingat sentilanNya sedikit mengguncang jiwani. Alhamdulillah-nya lagi, Allah melipur dan mengobatinya dengan jawaban-jawaban super dari sahabat, keluarga, orang-orang lewat, postingan bang Darwis, tweet-tweet islami yang saya follow, kejadian yang lewat di depan mata, dan jawaban maha dahsyat lainnya yang belum pernah terpikirkan. Subhanaallah...
Memang sebuah lingkungan itu mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Jika kita berkumpul di lingkungan baik, maka sifat dan moral yang baik yang akan di dapat. Namun sebaliknya. Jika kita berkumpul dengan orang yang tidak baik, ya akibat yang tidak baik yang di dapat. Saya jadi ingat sebuah pepatah yang berhubungan dengan itu, "Apa yang kamu tuai sekarang adalah apa yang kamu tanam kemarin".
Pilihannya kembali kepada masing-masing individu. Ingin lebih baik daripada sebelumnya atau tetap jadi orang yang sama? Saya menyadari hidayah masing-masing orang itu datangnya berbeda-beda. Kalau belum diketuk pintu hatinya sama Allah, ya tidak mungkin dia berubah. Kalau belum mau membuka mata, ya mana mau dia berubah. Benar kan? Tiap orang pasti melewati fase-fase tertentu. Semakin baik apa enggak. Semakin pintar apa enggak. Kayak naik tangga modelnya. Orang yang mempunyai ilmu perlahan-lahan akan naik satu demi satu anak tangga hingga sampai di posisi teratas.


pict by google


Menaiki anak tangga satu persatu itu tidak mudah, tergantung ujian-ilmu-diri seseorang tersebut. Kalau tidak lolos ya tetap di anak tangga itu.
Saran saya untuk sesama pejuang hidup yang ingin hidupnya lebih baik... meskipun cobaan dariNya berat banget kayak beton, tetaplah ingat sama Dia. Dia pasti akan membantu dan takkan pernah meninggalkanmu. Dan yang terakhir, jangan lupa senyum. Jangan beritahukan pada semua orang kalau kamu sedang sedih karena itu sama saja menunjukkan kelemahanmu. Katakanlah pada mereka kalau kamu kuat dan tangguh! Seperti kata Charlie Chaplin, "I have many problem in my life. But my lips dont know that. They always smile."

Mari memperbaiki diri mumpung masih di bulan yang penuh ampunan :) Happy fasting all~

10 Juli 2013

Hobi Baru

7 Comments



Akhir-akhir ini saya suka scroll timeline facebook dan kegirangan ketika membaca postingan fan page-nya Darwis Tere Liye. Mengapa? Nggak ada alasan lain, yaitu menyejukkan! Semua kata-katanya dewasa banget, apalagi untuk saya yang masih suka labil *anak perantauan*. Nah dari beberapa postingannya yang saya suka, pasti langsung saya share di profile facebook. Salah satunya adalah ini:

*********************************************************************************

*Jodoh Terbaik


Ada seorang atlet dunia yang mengagumkan. Saat ditanya, apa rahasia terbesarnya hingga dia berkali-kali memecahkan rekor dunia? Jawabannya pendek: saya bertanding melawan diri sendiri, saya berusaha terus menerus mengalahkan diri sendiri. Ini sesungguhnya jawaban yang super, menjelaskan banyak hal. Tapi bagaimana bisa dia jadi juara dunia jika dia hanya sibuk melawan dirinya sendiri? Bukankah dia harus peduli dengan catatan waktu pesaingnya? Bagaimana pesaingnya berlatih? Kemajuan pesaingnya. Tidak, dia tidak peduli. Baginya, setiap hari menjadi lebih baik, setiap hari memperbaiki rekor sendiri, jauh lebih penting dibanding memikirkan orang lain. Maka itulah yang terjadi, resep ini berhasil, berkali-kali dunia menyaksikan atlet hebat ini memecahkan rekor dunia, rekor yang tercatat atas nama dirinya sendiri. Jika dia hanya sibuk memikirkan orang lain, boleh jadi dia hanya berhasil memecahkan rekor itu sekali, lantas berpuas diri, merasa cukup. Game over.

Logika memperbaiki diri sendiri dan terus melakukan yang terbaik ini sangat efektif dalam banyak hal. Sekolah misalnya. Kita tidak perlu peduli kita ranking berapa, kita lulusan terbaik atau bukan, sekolah terbaik atau bukan, pokoknya belajar yang terbaik, maka lihat saja besok lusa, ternyata semua hal datang dengan sendirinya, termasuk ranking dan kesempatan melanjutkan di tempat lebih baik. Juga pekerjaan. Kita tidak perlu peduli siapa pesaing di sekitar, siapa yang akan menyalip dsbgnya, posisi dsbgnya, pokoknya bekerjalah yang terbaik, memperbaiki diri sendiri secara terus menerus. Maka, lihat saja besok lusa, semua pintu2 kesempatan akan terbuka dengan sendirinya.

Nah, termasuk mencari jodoh. Rumus ini juga berlaku sama sederhananya. Teruslah memperbaiki diri, maka besok lusa, jodoh terbaik akan datang.

Banyak orang yang berpikir sebaliknya, sibuk pacaran, sibuk cari2 perhatian, sibuk jatuh hati, sibuk 'mencari jodoh'--di usia dini sekali. Itu benar, kita boleh jadi segera mendapatkan yang diinginkan tersebut, tapi hanya sebatas itulah definisi jodoh terbaik yang kita dapatkan. Berbeda jika dengan sibuk memperbaiki diri. Terus sekolah dengan baik misalnya, belajar apa saja. Termasuk belajar ilmu agama, semakin bermanfaat bagi sekitar, mencemerlangkan akhlak, maka jalinan silaturahmi akan semakin luas, membuat kesempatan bertemu dengan jodoh terbaik lebih lebar. Dengan terus memperbaiki diri, kita bisa mengenal banyak orang, paham banyak karakter, memiliki prinsip2 yang baik, dan itu lagi-lagi membuka lebih lebar kesempatan bertemu dengan jodoh terbaik.

Bayangkan saja seseorang yang hanya tinggal di sebuah kampung, sibuk pacaran di kampung itu saja, menikah. Selesai. Itulah ruang lingkup jodoh terbaiknya. Sebaliknya seorang remaja puteri, yg memilih terus belajar memperbaiki diri sendiri, bodo amat teman2nya sudah pacaran, dengan terus belajar dia bisa membuka pintu sekolah di kota lain, bertemu dengan banyak orang, dengan belajar agama dia memiliki prinsip2 hidup yg baik, bisa memilih teman bergaul yang baik, hingga akhirnya bertemu dengan jodoh terbaiknya. Dia berhasil meningkatkan berkali-kali lipat kesempatan jodoh terbaiknya. Bukan cuma si cowok paling ganteng di kampung tersebut--yang ditaksir gadis sekampung.

Nah, apakah dengan terus memperbaiki diri menjamin mendapatkan jodoh terbaik? Tidak. Memang tidak. Tapi rasa-rasanya, jika proses terus memperbaiki diri itu dilakukan dengan baik, kalian akan berbahagia dengan apapun situasi yang akan dihadapi. Jadi kalaupun dia gagal memberikan jodoh tampan macam anggota boyband korea, atau baik hati pol macam poh si kungfu panda, dia sukses memberikan sesuatu: pemahaman yg baik, bekal hidup yang baik. Dan kalian siap dengan takdir apapun dari Tuhan.

*********************************************************************************

Berbagi ilmu itu indah :)

1 Juli 2013

Kali ini

4 Comments



Mungkin kataku tak sampai,
Mungkin lidahku tak terjamah
Mungkin waktuku yang punah,
Mungkin dayaku yang tak sekira

Sesempatnya aku melukis,
Dan adanya hiasan senyum itu...




Tuhan terus mendengar, kok
:)

18 Juni 2013

Bersandar

6 Comments

pict by google


Tak ada kata terlontar
Cuma sebuah nyanyian malam
Dengan seabrek pikiran melangit

Jangan paksa aku bicara
Biar hatiku yang mewakili
Cukup kau diam dan biarkan aku bersandar
Biarkan aku tenggelam dalam bahumu
Tak ada lagi kalimat pengantar basi....
Cukup ini yang aku butuhkan

Kamu mengetahuinya, kan?

26 Mei 2013

Mei lagi

3 Comments

Aku menyesal semenyesal-nyesalnya. Aku tahu caraku salah. Aku tahu ini nggak bisa dikembalikan lagi. Kamu marah, hingga kamu nggak peduli bagaimana aku disini.
Aku nggak pernah menangiskan teman seperti ini. Aku nggak pernah meng-eman teman seperti ini. Aku nggak pernah sesayang ini sama teman. Itu cuma satu alasannya, aku nggak ingin kamu terluka. Iya, aku tahu salah caranya. Salah.. Kamu tahu kan mengapa?
Aku mualas lihat dia yang nggak berubah-ubah. Aku mualas lihat dia yang nggak bisa jaga pakaiannya. Aku mualas lihat dia yang nggak bisa menepati janjinya. Aku malas...
Aku sedih ini semua terjadi. Aku sedih tawa kita bersama hapus hanya karena ini...
Aku nggak pernah kabur, hanya aku butuh waktu untuk sendiri dan menegarkan hatiku.

Aku salah dan aku minta maaf. Aku nggak akan ikut campur lagi urusan kalian. Aku hanya teman dan orang lain bagimu. Sekali lagi minta maaf..

22 Mei 2013

Mei

0 Comments

27 April 2013

Yamada Taro Monogatari #ReviewFilm

0 Comments

Tadaaa!! Assalamualaikum sobat :) Maaf ya ngilang-nggak-ngilang dalam peredaran, hehehe. Sebagai permintaan maaf yang keberjuta kalinya... saya mau review film bagus nih. Disarankan setelah membaca review dari saya, segera cari di toko-toko film atau google! Kenapa? Bukannya saya lebay nih sob, tapi kenyataannya, saya benar-benar terhipnotis sama filmnya. Pingin tahu seperti apa film tersebut? Check this out.

Nama filmnya adalah Yamada Taro Monogatari. Dilihat dari namanya saja, pasti sahabat sudah tahu kan kalau film ini dari negeri Sakura. Pertama kali dikenalin film ini sama teman, respon saya waktu itu tidak tanggap seperti layaknya mendapat film Habibie Ainun. Karena pemikiran saya, film Jepang setahu saya itu rada' gak nyambung ceritanya. Dan dibandingin dengan film Korea, jelas Jepang kalah jauh kan... Mending lihat Running Man atau Full House, batin saya waktu itu. 



Namun karena teman saya bersungguh-sungguh mengatakan, "Bagus, Ras, filmnya! Lihat-en deh," saya akhirnya jadi penasaran juga. Berbekal sisa flashdisk saya dan teman (you know, size satu flashdisk gak cukup boookkk!), di ruang kos yang sepi saya buka foldernya. Rasa malas saya bertambah satu gram (lho?) begitu melihat banyak file .avi berderet-deret di dalamnya. Ada sepuluh series sob! Langsung deh, saya shut down laptop dan lebih memilih tidur, hihihi :D

Hingga dua hari berlalu, saya membiarkan folder film itu di laptop. Hingga suatu saat, karena tidak ada pekerjaan apapun yang dikerjakan, tangan saya gatal membuka folder tersebut. Right, saya lihat film tersebut. Butuh waktu tiga hari (dengan mood bagus) saya meng-khatam-kan semua series yang ada di dalamnya xD

Empat jempol (beserta jempol kaki) saya kasih buat orang yang membuat ide cerita film itu! Sumpah! Saya nangis membiru... apalagi episode terakhirnya itu lho... ya ampun.

Yamada Taro Monogatari ini menceritakan tentang sosok pemuda tampan yang beruntung bisa masuk sekolah mewah Ichinomiya High School lewat jalur beasiswa. Semua siswa disana terkagum-kagum padanya dan mengira bahwa dia dari keluarga kaya. Namun siapa sangka bahwa dia adalah pemuda miskin yang harus menghidupi keenam adiknya yang masih kecil-kecil.




Dia harus bekerja part time diantara waktu luang sekolahnya. Ayahnya suka berkelana karena pekerjaannya sebagai pelukis, ibunya tidak bisa melakukan apa-apa. Dengan keikhlasan hatinya, dia rela melakukan apapun demi sebuah senyum di keluarganya. Di salah satu episode, sahabat baiknya, Mimura-kun, membantu mencarinya pekerjaan agar bisa mengumpulkan uang untuk biaya salah satu adiknya. Nah ternyata Mimura memperkerjakan dia sebagai pelayan di rumahnya. Siapa sangka pelayan di rumah Mimura tidak ada yang laki-laki, jadi soo... pasti Taro-kun harus menyamar sebagai perempuan.


Saya ketawa ngakak saat Yamada di dandan perempuan seperti ini. Ya ampun, mau-maunya dia, pikir saya. Namun semua usahanya itu tidak sia-sia karena dia berhasil menarik hati kakek Mimura dan mendapatkan uang untuk kebutuhan keluarganya. Yeeeyy :D

Disini, setiap episode digarap lucu dan unik. Siapa sangka, alurnya itu nggak membosankan dan nggak ketebak sama sekali. Banyak pelajaran hidup yang coba disuguhkan disini secara nggak langsung. Membuat siapapun, termasuk saya, setelah melihat film ini jadi interopeksi diri untuk lebih bersyukur #curhat :')

Oh iya, catatan tersendiri nih buat saya. Semenjak meng-khatam-kan film ini, saya jadi setuju dengan siswi Ichinomiya High School yang mengatakan bahwa Yamada Taro-kun pangeran. Coba deh lihat kalau pas dia lagi senyum, errrr manisnya :3


Pada setuju kan dengan saya? Hihi. Sudah deh, sekian dulu catatan review dari saya. Semoga memberi manfaat bagi kalian semua yaa sobat! ^-^

21 Maret 2013

Jalan #noted

2 Comments

"Kalau kamu merasa jalanmu sekarang adalah bukan jalanmu, lihatlah kembali apa yang telah kamu korbankan untuk jalanmu sekarang. Cara kabur dan menghindar adalah cara yang salah. Sekarang, ikuti jalannya. Jangan putus-putus dan teruslah berjalan hingga ujung. Hingga pada akhirnya Allah SWT yang akan memberikan jalan lain, sesuai keinginanmu, untuk kamu lewati..."

Laras, 20 tahun, sudah nggak galau dengan 'Informatika'-nya 

26 Februari 2013

Gaya Hidup Yang Baik Dengan Pertamax #apaidemu

4 Comments

"Cieeee bensinnya beli Pertamax rek! Percaya... Orang kaya!"
Kalimat itu sering saya dengar dari temanku ketika teman yang saya tebengi masuk pom bensin dan lebih memilih antri ke antrian Pertamax. Yang saya heran, beli Pertamax kok bisa dicap sebagai orang kaya? Ada yang salah? Bukannya membeli Pertamax itu lebih baik daripada membeli bensin Premium? Belum sempat semua pertanyaan sangkalan saya terjawab, tawa hina teman-teman membuyarkan semuanya.
Oke saya tahu itu adalah guyonan. Tetapi tetap saja guyonan itu masih janggal di pikiran saya. Padahal kenyataannya, harga Pertamax setara dengan hasil dan kualitas yang dihasilkan. Pertamax dirancang bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi, sehingga dapat bekerja secara optimal pada piston. Banyak fakta telah membuktikan, tenaga mesin yang menggunakan Pertamax hasilnya lebih maksimal. Mengapa demikian? Karena bahan bakar minyak (BBM) dapat digunakan secara optimal. Berbeda dengan premium yang menggunakan oktan lebih sedikit daripada Pertamax. Mesin yang memakai premium BBM-nya terbakar dan meledak, tidak sesuai dengan gerakan piston. Karena itulah Pertamax dijadikan bahan bakar minyak andalan Pertamina.
Pemerintah juga menganjurkan untuk masyarakat mampu diwajibkan membeli Pertamax, karena Premium di khusukan untuk masyarakat yang tidak mampu. Pasti ada sebab dan akibat tersendiri dari pemerintah sehingga membuat peraturan tersebut. Namun harapan baik pemerintah tidak dianggap serius oleh sebagian masyarakat. Banyak masyarakat yang membawa mobilnya ke pom bensin dan antri di antrian Premium. Lho? Kalau begini namanya makan haknya orang nggak mampu dong?
Jadi, mengapa kalau bisa bijak menggunakan hak, mengapa mengambil hak orang lain? Banyak untungnya juga kok. Selain nggak dosa memakai hak orang lain, sepeda motor dan mobil kita jadi lebih awet mesinnya. Jadi teringat cerita bapakku waktu meng-servis-kan motornya ke bengkel dan bapak mendapatkan sanjungan dari mekaniknya bahwa mesin motornya bersih dan tidak ada kerak sekalipun. Nah, saya dan sekeluarga sudah membuktikan, dengan Pertamax, jalan-jalan sejauh apapun tidak perlu ragu dengan keadaan mesin motor. Pendapatan lebih banyak karena uang tambahan untuk service kendaraan bisa masuk ke dalam uang saku. Keren banget kan @PertamaxIND ?

Struk pembelian Pertamax:


23 Februari 2013

Patah hati ditolak redaksi

4 Comments

Assalamualaikum :) Pagi yang mendung nih di Surabaya. Tapi jadi enak Surabaya jadi enggak panas-panas amat :D Bagaimana cuaca di kota-kota sahabat blogger? Lagi musim hujan dan penyakit flu nih, jaga kesehatan ya kawan..

Oh iya, ngomong-ngomong soal nulis di blog, saya mulai ndeleweng gak aktif menulis lagi nih. Hehehe. Bukannya apa-apa nih sob, saya lagi asyik ikut sayembara nulis. Tapi rupanya rejeki saya bukan disitu. Sembilan tulisan yang saya kirim ke tiga event lomba (yang salah satunya event cerita salah satu merk eskrim) belum bisa mengambil hati redaksi dan jurinya. Setengah dongkol juga siiiih, soalnya saya sudah optimis salah satu tulisan saya bakal dimuat di salah satu event yang saya ikuti. Ya udah, sampai sekarang belum ada kelanjutannya untuk mencoba menulis-mengirim lagi meskipun draft ide uda numpuk :D
Nah, karena saya patah hati, saya mau ngeshare tulisan saya yang 'salah'. Jadi ceritanya, event cerita salah satu merk eskrim itu membuat persayaratan boleh mengirim lebih dari satu cerita namun nggak lebih dari 500 karakter. Pikir saya, 500 karakter adalah 500 kata. Dengan santainya saya ngarang bebas ngikutin imajinasi di ms.word. Setelah ngepasin 500 kata, saya copy dan paste deh ke form 'tulis cerita' yang di sediakan. Kemudian saya kaget. Lho kok tulisan saya nggak masuk semua ya?? Eh setelah diteliti dan di analisa, baru tau deh kesalahannya apa. LOL banget kan :))) Okelah, daripada saya ngarang susah-susah tapi gak dapat apresiasi, saya posting disini aja yaa ;)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cinta itu datang tanpa kita tahu kapan waktunya dia datang. Dia bisa datang saat kita terlelap dalam mimpi atau sebaliknya. Semuanya diluar nalar logika… dan tiada yang tahu kapan Tuhan menurunkan cinta untuk kita.
Ceritaku dengan Ade, contohnya. Aku sama sekali tidak nyangka bisa jatuh cinta sama dia. Gak tinggi, gak putih, gak manis sedikitpun. Pokoknya takaran cowok cakep gak ada pada dirinya!
Aku mengenal Ade waktu OSPEK. Saat pembentukan kelompok, aku dan Ade berada di kelompok yang sama beserta lima orang lainnya.
OSPEK telah selesai, rutinitas kumpul dengan teman kelompok sudah minim, tapi yang namanya SMS dari Ade gak ada henti-hentinya. Tiap malam dia gak absen telpon. Yang diobrolin pun macam-macam, dan anehnya aku tak pernah bosan mendengarkan ceritanya.
Jam delapan malam, seperti biasa aku duduk anteng di depan televisi. Lima menit kemudian, handphone-ku berdering. Aku tersenyum membaca sebuah nama yang muncul: Ade.
“Halo,”
“Halo juga, Ras. Lagi nggak sibuk kan?” jawabnya. Aku senyum-senyum sendiri mendengar suaranya.
 “Sepertinya kamu hapal sekali ya jadwalku tiap malam. Tiap jam segini telepon terus…”
Ade ketawa mendengarnya. “Salah ya? Kan yang penting nggak ganggu kegiatanmu. Ini kamu lagi nonton tv pasti…” tebaknya.
Aku tersenyum. “Kamu ini, kepo banget ya sama kegiatanku,” jawabku asal. Kami pun tertawa bersama. Detik demi detik pun tidak terasa karena serunya. Hingga aku tak menyadari bahwa aku telah menghabiskan persediaan ice cream Cornetto mini yang ada di kulkas.
Sudah jam 11 malam. Ade menyuruhku untuk segera tidur. Setelah pamit, aku segera mematikan telepon dan langsung memeluk boneka besar kesayanganku. Aku tak henti-hentinya tersenyum.

***

Hari ini Ade mengajakku jalan-jalan. Sejam yang lalu dia sms dan meminta alamat rumahku. Sesuai dengan janji yang dibilangnya, kini dia sudah ada di depan rumahku dengan sepeda ontelnya.
Jujur aku sedikit kaget dengan transportasi yang dibawanya, sepeda cowok yang tidak ada tempat boncengnya. Seperti tahu yang kupikirkan, dia menarik tanganku dan menyuruhku duduk depan. Ya, duduk miring di depan dengan alas keras tepatnya.
Aku sama sekali tak tahu akan dibawa kemana. Setelah mampir ke salah satu swalayan dan menemani Ade membeli 2 ice cream Cornetto, Ade kembali menggoncengku. Hingga akhirnya kami berhenti di pinggir jalan yang ramai. Dia mengajakku duduk di pinggiran warung makan yang telah tutup. Kemudian Ade memberiku ice cream yang ia beli.
Kuterima pemberian Ade dengan senyum lebar. “Langsung senyum-senyum begitu dikasih ice cream,” katanya menggoda.
“Biarin,” jawabku cuek.
“Kamu suka cokelat?” tanyanya. Aku mengangguk mantap. “Cokelat itu manis dan enak. Cukup pinter buat mood-ku baik,” ucapku sambil terus menikmatinya.
“Berarti kamu suka ice cream ini?” tanyanya lagi.
“Banget! Kamu gak salah pilihan deh!” jawabku asal.
“Berarti aku gak salah dong kalau pilih kamu?” tanya Ade. Ade memasang senyum semanis mungkin yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Pandanganku kepadanya berubah. Dia ganteng juga sih kalau senyum kayak gini, batinku.
Entah ada setan apa waktu itu, aku menerimanya. Meskipun aku sering mengeluh kepadanya tentang caranya menembak yang tidak romantis sama sekali. Kami masih suka jajan ice cream Cornetto tiap kali jalan. Hingga tak terasa hubungan kami telah berjalan 26 bulan.