Pages

25 Desember 2010

'About Love', kata om Mario Teguh

0 Comments

Berikut saya publish-kan beberapa diantaranya soal cinta menurut om Mario Teguh

1). Di saat-saat awal
dari percintaan,
sepasang pria dan wanita
menemukan keindahan
dengan
MEMANDANGI SATU SAMA LAIN.

Setelah beberapa saat,
mereka mulai melihat
sumber kekecewaan pada diri
satu sama lain.

Dan mulailah kenyataan
yang tak pernah terbayang itu
menguat dan menggalaukan hati
masing-masing.

Padahal,
mereka akan dibahagiakan
jika mereka saling mengasihi
dan bersama-sama
MEMANDANG KE MASA DEPAN.


--------------------------------------------------------------------------------------

2). Tuhan menciptakan Anda
sebagai jiwa yang dikasihi-Nya,
yang tidak direncanakan untuk
dinistai oleh orang lain atas nama cinta.

Jika dia mencintai Anda,
dia tak akan mampu menyakiti Anda,
atau merendahkan Anda,
dan tidak akan mengkhianati Anda
dan mengatakan bahwa Anda
adalah sebab dari pengkhianatannya.

Perpisahan dari orang seperti itu
adalah perpisahan emas.

The Golden Goodbye

Pulaaaaaaannnggg :')))

0 Comments

Yeah, senangnya hari ini bisa kumpul-kumpul dengan keluarga di Surabaya. Tidak terbayangkan betapa bahagianya aku bisa menghirup pikuk suasana pengap dan panas disini. Ada yang membuatku rindu dan rasanya ingin tak segera kembali ke kota keduaku, Malang. Aaahh Surabayaku :'))

Kemarin perjalanan menuju kota pahlawanku ini serasa lamaaaaa bangeeeeeettt. Gimana enggak, perjalanan pertama menuju ke kampusku aja (mau menemui seseorang disana untuk menemaniku pulang hehe) tepat jam satu lebih dikit, eh nyampe2 di Surabaya uda jam setengah lima. WOW! Padahal rata-rata Malang-Surabaya kan dua setengah jam kan? Ini kenapa sampe tiga jam lebih? (---...---)
Untung waktu itu aku naik bis Patas, jadi bener-bener gak kerasa capek plus panasnya. AC dengan kerasnya berbunyi 'wusss wuss' meniupkan rambutku. Alhamdulillah pula ada temen ngobrol dan bantal sebagai sandaran buat tidur hehe (makasih buat masku yang uda berbaik hati buat aku :senyum lebar:)

Begitu sampai rumah, aku langsung salim sebagai anak yang hormat dan patuh (ceilaah)....


sama kakek dan ibuku. Pada bertanya bukan bapakku kemana? Nah jelas pasti aku jelaskan disini dimana bapak dan adik cowokku berada.. Mereka lagi di rumah sakit, nemani budhe (kakak perempuan dari bapak) yang lagi sakit, tepatnya di rumah sakit Dr. Soetomo. Rumah sakit kebanggaan Surabaya yang terkadang prosesnya membuat kepala stress dan umup.

Mari kita kembali lagi ke topik pembahasan. wooiy saya pulang! :)


Pulang-pulang ke rumah, langsung deh aku diserbu dengan berbagai pertanyaan yang (sempat) membuat kepalaku hang gara-garanya pertanyaan ibuku membuatku skak match. Ya gimana enggak hang lho ya para pembacaaaa.. ibuku lho tiba-tiba ngomongin soal seseorang yang mengantarkanku pulang tadi. Mau tahu pertanyaannya apa saja? Wah itu rahasia! Hihihihi. Yang jelas lucu deh. Si bapak ngomong kalau memilih cowok itu jangan dilihat dari wajah atau view outdoor-nya, lihatlah kedalam hatinya. Alasannya, katanya kecantikan atau ketampanan hati itu akan memberikan ketenangan hati yang luar biasa.. Eh si ibu malah bilang, kalau memilih cowok itu lihat-lah dulu tampangnya.Tapi waktu aku mencoba membela si masku dan berkelit dengan prinsipku bahwa cowok cakep itu kebanyakan gak berisi dan gak bisa mengikuti komtmen yang diinginkan bapak, ibu masih aja bilang kayak gini: "Tapi kan ya ada cowok yang ganteng dan pinter dan bisa ngikutin komitmennya bapak". Karena aku masih punya alesan yang jitu, aku bilang lagi "Tapi lho bu, cowok yang seperti itu perbandingannya 1:10!! Susah!!" . Wah akhirnya aku agak nyentak juga bilang hal seperti begituan ke ibuku. Ibuku memang selalu saja begitu menilai orang laen, hadeh. Karena geregetan, akhirnya aku tinggal ibuku sendirian di kamar ke halaman depan buat baca koran. Sedangkan ibu masih aja berkicau dengan pendapatnya sendiri di kamar.

Eh.. ngomong-ngomong susah ya jadi anak itu. Si ibu ngomong kriteria cowok yang diinginkan untuk anaknya itu seperti ini, sedangkan si ayah ngomong kriteria cowok seperti ini. Nah kalo beda gitu, gimana kita sebagai anak berlaku adil? Terus terang aja, aku ya kadang-kadang bingung nurutin kemauan orang tua kalau beda persepsi dan keinginan gini. Tapi alhamdulillah wasyukurillah, aku masih memiliki otak dan keyakinan untuk memilih yang benar hehe. Sekarang kan jaman reformasi, bebas dong seorang anak memilih yang terbaik menurutnya :)
Dan insyaallah semua pilihan yang aku pilih, sudah saya pikirkan ke depannya bagaimana dan resikonya bagaimana. Seperti kata pepatah, hidup itu pilihan, ya kan??

Wah, kisahku selama di Surabaya baru saja akan dimulai hingga delapan sampai sembilan hari ke depan. Semoga berkesan dan sangat mengesankan di hati untuk aku bagikan cerita untuk keluarga keduaku di Malang. Dan semoga, di rumah Surabayaku tidak terlalu rame berantem karena hal sepele lagi selama aku disini (ya capek wah, masa pulang-pulang harus dengerin dan lihat orang berantem aja). Tapi jujur aja, yang aku rindukan disini adalah.. keakraban dan kasih sayang disini, yang tidak bisa dimiliki oleh keluarga lain. Ramainya berantem antara adekku dan mbak angkatku, ramainya berantem antara aku dan adekku.. Waaaahh.. sangat membekas di otakku :')

15 Desember 2010

Sajakku Untuknya :)

0 Comments

Sewajarnya saja jika kamu mencintaiku,
Jangan pernah ada ada rasa kepemilikkan yang tinggi
Jika kamu belum ada niatan untuk menjalankannya serius..
Kita ini berbeda,
Dan marilah kita belajar bersama dalam perbedaan itu dengan bijaksana,
Jadilah seorang imam yang selalu bisa menegurku ketika aku salah..
Dan aku akan melakukan hal yang sama padamu kelak sebagaimana makmum yang menghormati imamnya.
Lindungilah aku layaknya emas permata
Dan jangan sesekali kamu merusakku atau menjualku disaat emas itu belum saatnya engkau miliki seutuhnya
Cinta itu suci dan jangan sekalipun kamu menodainya dengan tindakan tidak tahu malumu
Jika kamu pahami apa keinginanku dan kita saling mengerti,
Aku ingin kita selalu bersama dalam massa yang berbeda untuk satu tujuan yang sama....
Amiiiiinnnnn :)

14 Desember 2010

What is the mean of "L-O-V-E" ?

0 Comments

Bosan sepertinya, harus berurusan dengan satu hal ini.. Bagaimana tidak, perasaan ini cukup membuat orang linglung, bingung setengah hidup, dan kadang suka melakukan hal aneh diluar dugaan yang akibatnya.. cukup membuat diri kamu sendiri lupa akan diri kamu sendiri itu siapa.

Padahal lho padahal, kata ampuh yang hanya berdiri oleh empat suku kata itu, cuma segelintir perasaan yang katanya orang-orang itu perasaan wajar yang dimiliki setiap insan jika dirasa (lho, kok jika dirasa??) uda gede, ataupun paling nggak biar gengsi dikit kalo uda ABG (Anak Baru Gede). Tapi aneh ya, bisa membuat seluruh orang di dunia ini heboh nian sama perasaan ini *ketawa ngakak tapi guaringring.

Sedikit curhat colongan sih.., saya pertama kali suka sama cowok waktu saya kelas 6 SD. Yang dulu waktu kelas 2 SD sengaja nggak saya akui karena waktu itu saya masih nggak 'ngeh' sama seorang cowok --panggil sajalah dia temen sebangku saya, yang ngasih saya cincin imitasi. Saya pikir, itu cuma hadiah karena dia punya uang lebih.. Makanya ya saya biasa-biasa aja perasaannya waktu dikasih itu. Selang beberapa waktu kemudian, dia semakin menjauh dari saya setelah tahu sikap-sikap dan sifat-sifat jelek saya yang suka buka buku waktu ulangan (hahaha bahasa geolnya, ngerepek).

Oh ya, soal perasaan saya waktu kelas 6 SD,... saya cuma memendam rasa itu. Intinya saya gak berani bilang siapa-siapa (kecuali keceplosan ke temen). Tapi ya kagak tahu deh, kenapa soal saya suka sama si 'ehem-ehem' itu, bisa nyebar dengan cepet ke seluruh penjuru kelas.. Hahahaha.

Kemudian kelas SMP, saya lalui biasa-biasa saja karena saya nggak punya feel apa-apa sama temen SMP-ku dulu. Hehehe gimana ya, bukan maksud tipe cowok yang saya suka tinggi ataupun ketinggian ataupun muluk-muluk, tapi emang bener-bener no taste-lah ke mereka semua (padahal cowok-cowok disana boleh diacungin five thumbs, tapi gak tahu kenapa aku gak ada rasa ke mereka, hihihi). Kemudian SMA (ah, tepatnya SMK sih hahahaha), ya ini perjalanan cinta saya dimulai. Saya memulai pelajaran pertama soal pacaran sama kakak kelas yang (maaf) saya waktu itu bener-bener gak ada feel apa-apa ke dia (jahat bener ya aku?). Saya garis bawahi, saya tidak ada perasaan apa-apa ke dia selain melebihi perasaan iseng dan coba-coba. Dan setelah tahu apa itu arti pacaran, karena bimbang oleh kata orang tua, akhirnya setelah jalan tiga bulan, putus kandas gak tahu jalan. Bener-bener gak jelas kan? Wuakakakak (maaf buat my ex boy).

Tapi lucunya, meskipun saya waktu itu lagi jalan sama kakak kelas, saya bisa-bisanya masih menyimpan rasa suka sama temen saya sendiri. Ya ampun, gak nyangka aja ya.. waktu itu saya bener-bener suka dan memendam rasa itu ke dia sampe tiga tahun. Dari kelas satu sampai kelas tiga :D . Tapi anehnya lagi, saya waktu itu masih bisa aja jalan alias jadian sama temen SMP saya dulu (dan kayaknya gak perlu saya ceritain disini).

Sejak saat itu, saya gak tahu yaa.. mungkin kecapaian memendam rasa lama-lama sama cowok, akhirnya setelah itu saya berjanji.. Saya gak bakalan suka sampai lebih-lebih sama cowok yang saya suka. Cukup suka, tidak lebih! Karena saya tahu, sakit bangeeeeet rasanya dicuekin orang yang kita suka. Ya kan??

Kamu semua tanya, lalu bagaimana dengan kehidupan cinta saya sekarang? Saya sekarang lagi penjajakan, mengenal, dan saling mencoba untuk memperhatikan seorang cowok asli Trenggalek. Entah mengapa ya, saya percaya dengan kepolosan dia yang belum pernah pacaran (hehehehe). Entah mengapa juga, ada hawa yang berbeda gitu waktu saya jalan sama dia..

Yeah, doakan sajalah yang terbaik ya.. Semoga ke depannya semakin lebih baik, karena saya bener-bener menjalani hubungan dengan seseorang yang 'dewasa', bukan seperti yang lainnya. Bismillah :)