Pages

21 November 2010

Dan dialah ayahku

0 Comments


Dan dialah ayahku..
Seorang tua biasa, bukan seorang superman
Seorang pria dewasa dengan kumis tipis di atas bibirnya, bukan dengan otot kekar dan bergelombang
Dia bukan seorang terkenal pula, yang pandai bermain perasaan dan acting di depan kamera
Dia juga bukan seorang ilmuwan yang pintar dalam bidang luar angkasa ataupun bidang geografi
Dia tetaplah ayahku..
Pria kecil dengan hati sebesar samudera dan pikiran selebar jagad raya
Dia mengetahui apa yang belum aku ketahui sebelumnya dan dia mengajarkan hal sekecil ruas jariku dengan sederhana
Dia memeluk dan merangkai kata demi kata menjadi hal menakjubkan, menjadikannya sebuah sajak nan lembut yang membuatku ingin sekali sepertinya
Dia bukan seorang pembohong besar, tapi dia berhasil berbohong dalam hidupku untuk menjadi aku yang amat sederhana
Dia bukan kapten sebuah kapal yang besar dalam sebuah misi perjalanan jauh, tapi dia adalah kapten dalam lorong gelapnya hidupku menuju sebuah akhir gelapnya lorong
Selalu membimbingku ketika aku tak cukup raih menggapai cita-cita diatasku, membiarkanku mempelajrinya, dan kemudian mengajariku cara tercepat untuk meraihnya
Dan dialah ayahku..
Bukan seorang jutawan yang kaya raya, tetapi bisa membiayai kehidupanku dan keluarga dengan bijaksana
Dia bukan hanya seorang ayah, tetapi seorang penasehat keuangan dan guru privat matematika yang baik
Dia tak hanya mengajarkanku ruwetnya sebuah persoalan hitung-menghitung yang cukup membuatku stress, tapi dia juga mengajariku untuk selalu hidup berbagi jikalau kamu juga dalam kehidupan yang sangat butuh bantuan orang lain pula
Tidak hanya sekedar ucapan, dia memberikanku ribuan contoh yang dia lakukan di depanku, membuatku bangga setengah mati
Dan dialah ayahku..
Yang pulang malam-malam melawan derasnya hujan dengan membawa sebungkus nasi bebek kesukaanku dan adik
Dibalik tawa lepas lelahnya, dia mengabarkan bahwa itu oleh-oleh dari rapat di acara kampusnya
Dengan ikhlas dan atas kesadaran dirinya, dia rela membawa pulang nasi bebek itu untuk di makan oleh anak-anaknya,
Membiarkan perutnya bergelora demi membiarkannya kenyang melihat anak-anaknya melahap dengan nikmat nasi bebek yang dia bawa
Dan itulah ayahku..
Bukan orang hebat yang bisa merubah dunia, tapi orang biasa yang bisa merubah hidup siapapun dengan cara yang biasa
Bukan seorang yang hebat dalam membaca hal di depan, tetapi dia bisa membaca apapun yang aku kerjakan (jadi tidak bisa berbohong di hadapan beliau).
Dia ayahku..
Ayah yang sangat aku banggakan
Ayah yang ingin, kelak, aku ingin kenalkan kepada anak-anakku yang lucu dan pintar-pintar
Ayah yang berjiwa satria..
Ayah yang nomer satu untuk SELAMANYA!

17 November 2010

Mengeluh :(

0 Comments


Terlalu banyak sudah.
Jerit amarah dan keeogisanku yang menyeruak dalam angin, tak terucapkan.
Aku tahan dan aku tahan hingga aku gelagapan menyembunyikannya supaya orang lain tak mengetahuinya.
Bukannya aku tak mau berbagi kesusahan, tapi aku takut dalam kesendirianku,
Bukannya aku tak mau berbagi kesusahan, tapi aku takut dalam bayanganku sendiri.
Aku takut jika semuanya terungkap, yang tersisa hanyalah rasa.. yah, tak bisa aku ungkapkan dengan seribu kata-kata, tapi aku bisa mengerti tatapan mata dan ekspresi diam mereka saat mereka tahu bahwa aku…
Bahwa aku.., bukan manusia yang terlalu kuat membopong diriku yang sayup terbawa angin.
Aku bukan tipe manusia yang bisa menyembunyikan semuanya dengan sempurna dibalik mata sipitku,
Dan aku bukan juga tipe manusia yang bisa berbagi semuanya ke dalam kehidupan batiniahku..
Mengeluh dan mengeluh..
Ah, tidak tahu lagi mungkin jika semuanya terungkap..
Berapa kata-kata keluhan yang aku ucapkan jika aku merasa tak berdaya.
Padahal sesungguhnya, jika aku merasa hebat dengan kepalan tangan mungilku dan…
Dan dengan terjangan asa yang menguap dari balik tubuhku dengan api yang menyungut-nyungut,
Keluhan itu tak mungkin terlontar
Tapi aku adalah manusia yang selalu merasa sendiri dan nestapa dibalik kerinduan
Butuh seseorang dan sesuatu untuk memeluk dan mendorong ragaku ini
Untuk mengejar matahari dan berlarian dibalik pelangi


Di persembahkan untuk: Ayah dan orang-orang yang selalu merasa sendiri di dalam keributan hatinya sendiri :)

segores puisi untuk AGM♥

2 Comments

gelap dalam gelap, menerawang hitamnya dunia..
meraba apa yg tak bisa diraba dan memegang apa yg semakin jauh
semakin sulit aku menggapainya,
semakin susah aku menggenggamnya
kuraih lagi apa yg bisa aku raih,
dengan segala kekurangan yg aku miliki,
dan dengan segala daya yg aku punya

sisa asa yg aku punya semakin terawang,
saat aku tak melihat setitik cahaya diujung sana..
namun dibalik gelapnya gelap duniamu dan duniaku,
aku menemukan bibit lampu diantara kebisuan dan kebutaan
masih dalam keadaan gundah dan bingung,
aku mencoba untuk berdiri dan merabanya kembali
memegang dinding-dinding relung yg sama sekali tak pernah aku mengerti
meraih apa saja yang bisa aku raih
kelam, nahas sebenarnya..
tapi untuk mencapai suatu titik terang, aku mencobanya
bukan untuk kamu, tapi untuk mengerti semu dalam samar-samar
aku yakin kamu mengerti semua ini
aku yakin kamu mengerti jalan keluar dari kegelapan ini
kamu kan yg membawaku kesini?
kamu kan yg menggiringku kesini?
meskipun awalnya aku tergelincir dalam kegelapanmu,
tapi aku masih bisa meraba dengan titik-titik pekaku
walau aku sempat ingin jatuh (bersamamu)..
namun aku tertawa disini melihatmu tersenyum