pict by pinterest
Dulu, waktu ini adalah yang kita nanti
Memojok dalam ruangan, sedekap dalam hangat,
Bersama teh yang baru aku buat
Ceritanya kita membaca drama,
Tak ayal televisi yang iri melihat kita
Asyik memperhatikan satu sama lain
Memandang dalam pahala
Bergandengan tangan tanpa bosan
Hingga teh menjadi dingin
Tetap kamu yang terfavorit
Walau tujuh tahun mengenalmu tiada akhir
Teh dan Kamu dalam detik yang sama,
Hati tetap merindukan wangi dan peluh yang sama: Kamu
0 komentar:
Posting Komentar