Pages

12 Desember 2017

Being BIG Sister

2 Comments

Saya anak pertama dari empat bersaudara. Dulu, saya anak pertama dari dua bersaudara. Dikarenakan bapak saya menikah lagi, selang gak lama lahirlah adik-adik kecil yang lucu. Adik kedua namanya Putri. Umurnya sekitar 2 tahun lebih. Juni tahun depan ia berumur 3 tahun. Adik ketiga namanya Taufik. Umurnya sekitar satu tahun lebih. Maret nanti ia berumur 2 tahun. Selisih umur diantara mereka cuma 10 bulan. Masih kecil-kecil. Masih suka bereksplorasi sana dan sini yang suka bikin serumah ramai. Yang satu susah diatur karena rasa penasarannya.. Yang satunya lagi suka tiru-tiru kakaknya. Jadi hampir 24 jam saya ngemong mereka disela ibu mereka mengurus beberapa perintilan pekerjaan rumah dan pekerjaannya. 

Bisa dibilang ini real life magang saya sebelum jadi ibu. Meskipun saya gak turut campur soal mandikan dan mengganti popok adik-adik saya, tetapi yang namanya meladeni mereka itu juga butuh belajar. Kadang si Putri minta dinyanyikan lagu Happy Birthday, si adik enggak suka. Jadinya teriak-teriak "Emooooh emooooh". Kalau saya nerusin nyanyi, si adik bisa terus-terusan teriak seperti itu. Kalau si adik enggak diperhatikan, si adik pasti merasa sedih karena merasa gak didengarkan. Saat seperti ini benar-benar menguji kesabaran saya.

Banyak hal kecil yang mengundang mereka bertengkar. Mulai dari rebutan mainan, rebutan makanan, bahkan soal cari perhatian seperti tadi yang saya jelaskan. Padahal sudah dari beberapa waktu lalu saya mengajarkan mereka soal berbagi. Tetapi yang namanya anak kecil mana tahu menahu soal itu kalau sudah maunya. Sering saya marah kepada mereka. Sering juga saya memukul atau mencubit kalau mereka tidak mau mendengar penjelasan saya. Sedih sih, maunya gak main tangan. Tapi namanya masih labil, jadi belum bisa sabar menghadapi 'cobaan' seperti itu. Saya mukul atau nyubitnya juga gak banter-banter. Seperti nyubit gemes, gitu, tapi dengan ekspresi marah. Mereka berdua aja yang lebay sampai nangis kejer-kejer saya begituin, haha.

Serius susah punya anak itu. Pengalaman ngemong anak dua dengan jarak 10 bulan seperti ini kadang bisa bikin saya stress. Apalagi ketambahan suami yang gak pulang-pulang. Huaaa berasa streeeesss banget T___T
Maunya nih saya menerapkan sistem parenting seperti yang diajarkan beberapa mommy-mommy muda yang saya ikutin Instagramnya. Tapi susah banget. Ada beberapa alasan dari hasil analisis saya: Yang pertama, lingkungan gak mendukung. Saya ingin adik saya bukan seperti anak kecil lainnya yang sudah kecanduan gadget. Pada saat saya mencoba menerapkan disiplin anti gadget kalau didekat mereka, eh ibunya gak bisa jauh-jauh dari handphone karena pekerjaannya yang tiap saat harus menerima orderan lewat handphone. Yang kedua, tidak 1 visi. Jadi misal saya dan bapak berusaha untuk tidak berbohong kalau ngomong dengan si adik-adik. Apapun kondisinya. Namun di satu kondisi, pada saat kedua anak ini rebutan ingin digendong bapaknya dan salah satu gak mau ngalah, si nenek tiba-tiba datang dan bilang "ayo ikut mbah, ada odong-odong di depan". Padahal gak ada odong-odong lewat depan rumah. Case seperti ini bisa buat anak tidak percaya kepada keluarganya karena dibohongi. Oke, mungkin ini namanya perbedaan parenting zaman now dan parenting zaman old.

Dari pengalaman bapak saya ini..... Saya bisa menarik kesimpulan bahwa mengatur jarak pada anak itu perlu! Iyes, betul. Bisa prepare mental, bisa siapin dananya, dan yang pasti bisa mengatur prioritas. Entah ya, di posisi bapak saya sendiri seperti apa yang dirasakan karena saya dan adik saya pertama juga jarak umurnya 13 bulan. Tapi kalau saya sendiri menghadapi dua krucil seperti itu sudah sangat melelahkan.


Being BIG sister is not easy.. 

2 komentar:

Toyota Surabaya 13 Desember 2017 pukul 21.10

ibu memang pahlawan sejati..
tugas yg di emban g tanggung2.
tugas ayah g ada setengahx.. good luck n fighting for all mom.. ;)
buat anak2 yg sehat2 dan cerdas, dan yg peling penting.. berakhlak.. ;)

Aul Howler's Blog 19 Desember 2017 pukul 17.34

I See!
Adikku beda satu tahun
Ampun deh

Rasa kompetisi nya tinggi banget
Rebutan perhatiannya juga
Dan karena aku kakaknya aku yg sering ngalah dan makan hati :'(

Tapi amsa kecil yg indah sih
Berantem tiap hariiii
Hahahahah

Posting Komentar