Pages

15 Februari 2011

About Chocolate

0 Comments

Semua orang pasti gak asing dengan kata cokelat. Yups, cokelat! Terdengar dari namanya aja, uda bisa bikin nafsu makan meninggi. Pikiran kita pun uda kemana-mana, mulai membayangkan gimana kalo cokelat itu meluber di bibir kita, gimana kalo cokelat itu meleleh dengan pekatnya di tangan kita, gimana kalo tiba-tiba ada cokelat batangan yang nganggur di meja kita. Gak perlu mikir panjang kayak njawab soal matematika kan? Dan secepat ikon salah satu kartun yang juga jadi favoritku, Tazmania, yang aku lakukan jika muncul pertanyaan-pertanyaan diatas buru-buru menyabet cokelat yang ada di depanku hingga tak tersisa. Tak pedulo orang mengatakan saya cewek yang gila alias rakus haha.

Cokelat sering dimanfaatkan banyak orang untuk berbagai hal. Mulai dari penghias kue, pemanis jajan, hingga ungkapan cinta yang sering dilakukan pasangan-pasangan jika valentine dateng. Makanya, jangan heran kalo cokelat laris manis di saat apapun. Wah ternyata banyak juga ya manfaatnya cokelat itu, hmm..

Nah, pengen tahu sedetailnya tentang gimana cokelat itu berasal dan diolah nggak? Dikutip dari salah satu artikel koran favorit saya, saya mencoba membagikannya disini..

Sejarah Cokelat
Ternyata cokelat mempunyai sejarah yang cukup panjang. Cokelat berasal dari biji kakao yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara hingga ke Amerika Tengah. Pengolahan cokelat pertama ditemukan di Puerto Escondido, Honduras, sekitar 1100-1400 tahun sebelum Masehi (SM)
.
Tangki-tangki yang digunakan mengolah biji kakao tersebut mengandung residu. Itu mengindikasikan bahwa awalnya selaput putih pada pada kakao banyak digunakan sebagai pemanis pada minuman beralkohol. Residu cokelat ditemukan pada tembikar suku Maya kuno di Rio Azul, Guatemala Utara. Hal tersebut menunjukkan bahwa suku Maya sudah mengonsumsi cokelat sekitar 400 SM.

Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar diantara kaum elite Eropa. Kemudian lewat proses demokratis, harganya jadi murah. Pada akhir abad itu, cokelat menjadi minuman yang dinikmati kelas pedagang.

Kemudian pada tahun 1847, dikembangkan dan ditemukan cokelat padat. Perbedaan utama antara cokelat yang dikembangkan orang-orang Eropa dan cokelat Meso-Amerika adalah penambahan gula. Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan. Namun, saat diramu bangsa Eropa, biji kakao masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebuh rumit pun diterapkan untuk menciptakan berbagai pilihan rasa.

Saat itu cokelat  dikombinasikan pula dengan susu sehingga menjadi cokelat susu yang banyak digemari pada abad ke-17. Di Indonesia pun, biji kakao mulai ditanam saat Belanda menjajah Indonesia. Pada tahun 1778 biji kakao dibawa dari Filipina ke Indonesia oleh Belanda dan ditanam di berbagai tempat yang subur di Indonesia.



Cokelat-Cokelat Termahal di Dunia:

 1. NOKA
Merupakan kompilasi terbaik cokelat hitam dari perkebunan khusus di Venezuela, Pantai Gading, Trinidad, dan Ekuador. Cokelat ini terbuat dari  75% kakao murni dengan campuran lain, seperti mentega dan gula kakao. Cokelat itu berasal dari Dallas, Amerika Serikat. Harganya sungguh fantastis! Pengen tahu? Harganya berkisar Rp 8,5 juta per 450 gram.



 
 2. DELAFEE
Wanita penggemar emas mungkin tergiur mencicipi cokelat ini. Cokelat yang terbuat dari emas 24 karat itu berbentuk serpihan. Cokelat tersebut terbuat dengan tangan, dengan bahan-bahan  gula, minyak kelapa, mentega kakao, susu bubuk, dan vanili. Cokelat Delafee berasal dari Swiss dengan harga jualnya Rp 5 juta per 450 gram. Waw!



3. RICHART
Keunggulan Richart adalah 70% Criollo kakao Venezuela yang diakui sebagai negara penghasil cokelat terbaik di dunia. Kakao dalam cokelat  Richart adalah bubuk kakao halus untuk menghasil rasa yang terbaik. Cokelat ini memiliki banyak rasa buah-buahan. Harganya berkisar Rp 1,2 juta per gramnya. Cokelat tersebut berasal dari Lyon, Prancis.



 4. GODIVA
Cokelat ini berasal dari salah satu negeri yang terkenal dengan produk kakaonya, Belgia. Seluruh koleksi terbaru dari Godiva terdiri atas berbagai bahan dan rasa, seperti palet d'Or, Tasmanian honey, dan Meksiko Hot Chocolate. Cokelat Godiva banyak dipasarkan di New York dan dijual dengan harga Rp 1,1 juta per 450 gram. 


Need 2 Know
1. Cokelat ternyata bisa membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi telah dilakukan pada pelajar Universitas Harvard antara 1916-1950. Dengan memakai metode food frequency questionnaire, dikumpulkan informasi kebiasaan makan permen atau cokelat pada mahasiswa Universitas Harvard.

2. Sepertiga lemak yang terdapat dalam cokelat adalah asam oleat. Itu adalah asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi pada penduduk Mediterania yang banyak mengonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyebutkan efek positif bagi kesehatan jantung.

3. Makan cokelat tidak menimbulkan kecanduan.. Namun bagi sebagian orang, rasa cokelat yang enak mungkin mengakibatkan kerinduan untuk mengonsumsi kembal (Chocolate craving). Rindu cokelat bisa karena aroma, tekstur, dan rasanya.

4. Makan Cokelat bisa merangsang otak menghasilkan dopamine. Zat itu bisa menimbulkan rasa senang dan membuat suasana hati lebih fresh. Perasaan yang ditimbulkan hampir mirip dengan jatuh cinta.

*Haduh, cukup capek juga nulis artikel sepanjang ini, bikin bokong tepes juga. Seandainya sehabis capek-capek gini ada cokelat hangat di depan saya.. mungkin saya akan lansung menghabiskannya dalam waktu seperempat detik. Eh ngomong-ngomong soal cokelat, kok tiba-tiba kepengen makan cokelat MAGNUM ya? Sumpah men, sampai detik ini lhoooo saya belum pernah mencicipi sejilat atau segigit pun MAGNUM. Yaah nestapa memang nasib saya...*

0 komentar:

Posting Komentar