Begini begini, saya jelaskan ya gelisahnya saya. Saya sering banget denger cerita kalau ada sepasang kekasih yang sudaaaah lama banget pacarannya, sampai bertahun-tahun, akhrinya kandas ditengah jalan. Ada yang lebih parah lagi.. Sudah tunangan, terus mau nikah, eh tiba-tiba putus tanpa sebab. Nah lho? Jadi.. pacar yang sekarang sudah jadi pendamping 'sementara' kita, yang sudah kita sayangi dan mungkin sudah kita cintai dari lubuk hati yang terdalam, eh ternyata sama Tuhan itu dikatakan bukan jodoh kita alias dengan caranya Dia memutuskan hubungan itu yang sudah terjalin begitu lamanya. Lucu ya? Tetapi mengapa, Tuhan mempertemukan kita dengan 'dia' kalau 'dia' bukan jodoh kita? Untuk apa? Apa untungnya, kalau selama ini yang saya ketahui bahwa putus cinta itu adalah hal yang menyakitkan? Itu saya yang dulu-dulu baru berpacaran paling lama 8 bulan.. Lah bagaimana ceritanya orang yang sudah berpacaran lama sampai bertahun-tahun tiba-tiba putus? Pasti sakit hatinya melebihi sakit hati saya. Ya kan? Pertanyaan itu terus terngiang-ngiang di kepala saya sampai saya bingung sendiri untuk memperoleh jawabannya. Sampai-sampai masalah ini saya curhatkan ke ayah. Iyalah, ayah saya kan pernah muda dan untungnya dia sudah pernah tua, jadi menurut saya dia bakal tahu jawaban dari pertanyaan saya yang benar, bukan lagi sebuah jawaban yang nggantung. Eh dengan entengnya ayah saya jawab, "Ya itu supaya manusia belajar mbak". What, belajar? Ha?
Mendengar jawaban ayah, saya hanya diam dan memikirkan kalimat itu dalam-dalam. Belajar ya.. tetapi mengapa belajar harus buat orang sakit dan hampir bunuh diri (kebanyakan orang putus cinta kan gitu). Terus, untuk menghindari sakit hati itu, bagaimana caranya kita tahu, bahwa 'dia' adalah Mr.Right atau Mrs.Right untuk kita? Apakah harus berpacaran dan berpindah-pindah hati ke orang lain juga? Ya kan enggak gitu juga! Namanya coba-coba toh itu. Masa hati dicoba-coba (emang iklan minyak angin??) *eits saya terlalu bersemangat ngomongnya hehe.
Terus terang saya jadi galau, bimbang, dan ragu-ragu. Sempat terbesit dalam pikiran saya, apakah pacar saya sekarang adalah benar-benar yang diturunkan Tuhan untuk jadi imam saya nanti? Kalau bukan gimana? Padahal saya jujur saya sangat berharap hubungan ini gak pernah putus meskipun saya belum tahu siapa dia sebenarnya secara utuh..
Saya jadi membenarkan prinsip ayah dan adik saya. Mereka bilang, "Pacaran itu gampang mbak, bisa nanti-nanti saja. Kalau sekarang itu, kebanyakan dibuat main-main.."
Mungkin hanya waktu yang bisa menjawab pertanyaan saya. Haha semoga sajalah, waktu mengalir dengan baik sehingga dia bisa memfilter orang-orang suruhan Tuhan yang terbaik untuk saya *amin* :) . Dan apa yang saya lakukan sebagai manusia untuk bisa mendapatkan yang saya inginkan? Untuk sementara ini, saya cuma berusaha, mencari, dan memfilter. Untuk keputusan.. saya kembalikan saya yang berwajib hehe. Semoga saja dari semua orang yang telah mampir di dalam buku diary kehidupan saya, khususnya yang benar-benar spesial, baik yang jahat ataupun enggak, saya masih diberikan stok sabar hehe.
Ah sudah ah galau-galaunya. Hoho mari sekarang kita bergembira dan umbarkan semangat ke seluruh penjuru dunia. Untuk mengawali semangat kita, ini nih saya mau pajang award dari adek Aul . Wah padahal blog saya masih nggak ada-apanya. Sekali lagi thanks ya dek Aul :D
5 komentar:
dari pada galau mendingan ngeblog bisa hilangkan rasa galau
yihaaa.. ujung2nya dapet awrard,
brarti bloggernya keren nih,
hehe..
smangat..!
pcaya atau enggak...
Aul lagi nulis sesuatu yg ada tema "takdir dan jodoh" nya lho kak.
hehe...
Makasih awardnya udah dipost kak!
:)
selamat ya buat awardnya..
yuuuk say good bye to galau hehe
salam
@ yudhi: haha itu kan supaya ga galau lama2 yudh hehe :p
@ dek aul: ha, iya tah dek? nulis cerpen atau apa?
@ retno: hahaha iya. mari kita ucapkan good bye to galau :DD
Posting Komentar