Blitar merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang masih minim dengan gedung-gedung tinggi. Sawah masih terbentang luas, gunung terlihat menjulang tinggi dengan awan dan matahari yang biru cantik, dan pantainya selalu menarik orang untuk kembali lagi. Siapa yang tidak jatuh cinta dengan tempat ini?
Pantai Tambakrejo - Blitar
Aku sebagai anak kota yang hidup lama di kota besar, mendengar suami menawarkan hidup setelah menikah di Blitar sudah pasti excited. Bosan lihat mall dan hiruk pikuk sibuknya Surabaya yang tidak pernah istirahat, rasanya ingin pindah ke dunia baru yang sepi, damai, dan tenang. Namun kebiasaan lama yang suka hedon dan jajan di Surabaya tidak bisa ditoleransi apabila sudah pindah. Tentu, Surabaya memiliki berbagai fasilitas yang memudahkan dan membuat nyaman penduduknya. Mau makan manis-manis, tinggal pencet-pencet hape dan pilih menu di Go-Food atau Grab-Food di rumah, dan tak lama pesanan makanan datang. Atau bosan sama menu disana, bisa tinggal scroll di timeline grup kuliner Surabaya di Facebook. GKS salah satunya tuh, grup kuliner Surabaya yang paling rame. Banyak pedagang rumahan yang merintis usahanya dimulai dari situ, dan tak ketinggalan dengan hastag #GSKPedagang. Aku pernah menjadi salah satu pedagang GKS musiman, dan alhamdulillah dalam waktu sehari bisa menjual hampir 20 porsi Pempek Palembang. Pedagang happy, konsumen juga happy dapat makanan enak-enak dengan harga murah. Tentunya membeli makanan di mereka ini lebih murah daripada membelinya di mall atau lewat aplikasi Gojek atau Grab karena mereka tidak memakai pajak dan tidak bekerjasama dengan pihak lain. Pengalamanku selama beberapa kali njajan dari grup Facebook ini selalu memuaskan. Cocok sama lidahku dan keluarga.
Nah, perasaan takut tidak bisa adaptasi dengan kebiasaan hedon-ku yang tidak bisa terlampiaskan di Blitar langsung membuat bingung. Sudah pernah kepo dengan grup Facebook kuliner Blitar, tapi sama sekali enggak ada yang menarik. Tapi, ya sudahlah, kalau takut gimana mau melangkah ya?
Alhamdulillah sudah hampir lima bulan aku tinggal di Blitar. Drama jadi istri rumah tangga sudah banyak banget terlewati. Mulai dari belajar mengatur keuangan untuk biaya hidup sebulan, menabung, sampai merencanakan menu makan seminggu kedepan. Bersyukur banget suami mengabulkan permintaanku untuk membeli lemari pendingin, jadi tidak sehari sekali harus ke pasar. Pasar lumayan jauh dari rumah. Itupun cuma menyediakan sayur mayur. Ayam, ikan, daging, seafood tidak dijual. Kalau mau cari harus ke pasar yang lebih besar lagi, dan tentunya jaraknya lebih jauh lagi :'))
Taman Pecut - Blitar
0 komentar:
Posting Komentar