Pages

9 Desember 2012

Seribu

0 Comments

Lagi-lagi tanpa nama
Tanpa pula judul di pojok atas kertas
Cuma kumpulan kata yang menciptakan kisah,
Hanya potongan kalimat yang tertangkap dalam kalbu
Kamu menggeleng,
Entah tak setuju, heran, atau tak tahu
Aku tak peduli
Yang jelas,
Ketika surat kemarin malam ku buat,
Yang kini telah kau pegang,
Kau membacanya sambil menyipitkan mata dan tertawa guruh di depanku
Kemudian kau tersenyum di sandarku
Seperti sekarang…

Kamu berkata dengan manja,
“Tepat seribu, dan kau tak perlu meniti surat cinta ini…
Karena sejatinya aku telah mengetahui isinya…”
Kali ini aku peduli dan segera membalas
“Cintaku padamu tak cukup tertulis di perjalanan hidupku, istriku…
Aku ingin menjadikan hiasan terpatri dan terkenang…”
“Kamu terlalu berharga dibanding ribuan surat ini…”

0 komentar:

Posting Komentar