Aku sedang menjamu waktu
Ku hidangkan dengan secangkir kelabu
Masih hangat,
Penuh letupan emosi,
Dan waktu semakin betah mengulur cerita...
Tiga dentingan jam menggema ruang
Bulir lekat mengguyur bantal
Aku tengkurap,
Sesak,
Hanya bisa menyapu hening dengan waktu
Waktu tahu aku lemah,
Tetapi mengapa masih betah mendorong api?
Sudah ku tiup,
Tetapi ia berpijar lagi di lain lilin...
Untung aku punya Kamu
Aku bisa menghapus perih
Tanpa harus menghapus waktu
Satu pesan sirat yang aku tulis..
Jangan bosan ya mengabulkan doaku? :)
2 komentar:
Tuhan said, karena kamu tak kan bisa berpaling dariKu... :)
hai, Ras... ^_^
kamu semakin piawai dlm berpuisi ras.
saya suka banget ini puisi. :-D
Posting Komentar