Pages

25 Desember 2010

Pulaaaaaaannnggg :')))

0 Comments

Yeah, senangnya hari ini bisa kumpul-kumpul dengan keluarga di Surabaya. Tidak terbayangkan betapa bahagianya aku bisa menghirup pikuk suasana pengap dan panas disini. Ada yang membuatku rindu dan rasanya ingin tak segera kembali ke kota keduaku, Malang. Aaahh Surabayaku :'))

Kemarin perjalanan menuju kota pahlawanku ini serasa lamaaaaa bangeeeeeettt. Gimana enggak, perjalanan pertama menuju ke kampusku aja (mau menemui seseorang disana untuk menemaniku pulang hehe) tepat jam satu lebih dikit, eh nyampe2 di Surabaya uda jam setengah lima. WOW! Padahal rata-rata Malang-Surabaya kan dua setengah jam kan? Ini kenapa sampe tiga jam lebih? (---...---)
Untung waktu itu aku naik bis Patas, jadi bener-bener gak kerasa capek plus panasnya. AC dengan kerasnya berbunyi 'wusss wuss' meniupkan rambutku. Alhamdulillah pula ada temen ngobrol dan bantal sebagai sandaran buat tidur hehe (makasih buat masku yang uda berbaik hati buat aku :senyum lebar:)

Begitu sampai rumah, aku langsung salim sebagai anak yang hormat dan patuh (ceilaah)....


sama kakek dan ibuku. Pada bertanya bukan bapakku kemana? Nah jelas pasti aku jelaskan disini dimana bapak dan adik cowokku berada.. Mereka lagi di rumah sakit, nemani budhe (kakak perempuan dari bapak) yang lagi sakit, tepatnya di rumah sakit Dr. Soetomo. Rumah sakit kebanggaan Surabaya yang terkadang prosesnya membuat kepala stress dan umup.

Mari kita kembali lagi ke topik pembahasan. wooiy saya pulang! :)


Pulang-pulang ke rumah, langsung deh aku diserbu dengan berbagai pertanyaan yang (sempat) membuat kepalaku hang gara-garanya pertanyaan ibuku membuatku skak match. Ya gimana enggak hang lho ya para pembacaaaa.. ibuku lho tiba-tiba ngomongin soal seseorang yang mengantarkanku pulang tadi. Mau tahu pertanyaannya apa saja? Wah itu rahasia! Hihihihi. Yang jelas lucu deh. Si bapak ngomong kalau memilih cowok itu jangan dilihat dari wajah atau view outdoor-nya, lihatlah kedalam hatinya. Alasannya, katanya kecantikan atau ketampanan hati itu akan memberikan ketenangan hati yang luar biasa.. Eh si ibu malah bilang, kalau memilih cowok itu lihat-lah dulu tampangnya.Tapi waktu aku mencoba membela si masku dan berkelit dengan prinsipku bahwa cowok cakep itu kebanyakan gak berisi dan gak bisa mengikuti komtmen yang diinginkan bapak, ibu masih aja bilang kayak gini: "Tapi kan ya ada cowok yang ganteng dan pinter dan bisa ngikutin komitmennya bapak". Karena aku masih punya alesan yang jitu, aku bilang lagi "Tapi lho bu, cowok yang seperti itu perbandingannya 1:10!! Susah!!" . Wah akhirnya aku agak nyentak juga bilang hal seperti begituan ke ibuku. Ibuku memang selalu saja begitu menilai orang laen, hadeh. Karena geregetan, akhirnya aku tinggal ibuku sendirian di kamar ke halaman depan buat baca koran. Sedangkan ibu masih aja berkicau dengan pendapatnya sendiri di kamar.

Eh.. ngomong-ngomong susah ya jadi anak itu. Si ibu ngomong kriteria cowok yang diinginkan untuk anaknya itu seperti ini, sedangkan si ayah ngomong kriteria cowok seperti ini. Nah kalo beda gitu, gimana kita sebagai anak berlaku adil? Terus terang aja, aku ya kadang-kadang bingung nurutin kemauan orang tua kalau beda persepsi dan keinginan gini. Tapi alhamdulillah wasyukurillah, aku masih memiliki otak dan keyakinan untuk memilih yang benar hehe. Sekarang kan jaman reformasi, bebas dong seorang anak memilih yang terbaik menurutnya :)
Dan insyaallah semua pilihan yang aku pilih, sudah saya pikirkan ke depannya bagaimana dan resikonya bagaimana. Seperti kata pepatah, hidup itu pilihan, ya kan??

Wah, kisahku selama di Surabaya baru saja akan dimulai hingga delapan sampai sembilan hari ke depan. Semoga berkesan dan sangat mengesankan di hati untuk aku bagikan cerita untuk keluarga keduaku di Malang. Dan semoga, di rumah Surabayaku tidak terlalu rame berantem karena hal sepele lagi selama aku disini (ya capek wah, masa pulang-pulang harus dengerin dan lihat orang berantem aja). Tapi jujur aja, yang aku rindukan disini adalah.. keakraban dan kasih sayang disini, yang tidak bisa dimiliki oleh keluarga lain. Ramainya berantem antara adekku dan mbak angkatku, ramainya berantem antara aku dan adekku.. Waaaahh.. sangat membekas di otakku :')

0 komentar:

Posting Komentar