Pages

22 Desember 2014

Bingkai

6 Comments

Bingkai berdebu. Merapat diujung sudut. Kau dapat meniupnya, bagai awan rumput yang melenggang menari di atmosfer.
Tangkap wajah di titik tengahnya.
Boneka-boneka mungil mengerumuninya, menyanyikan Nina Bobo dengan syahdu. Sukses membuatnya pulas.
Selimut Mickey Mouse membuatnya hangat. Melindunginya dari dingin hujan sore ini.
Matanya pekat melekat. Pipinya mengembang merah dengan mulut menganga. Cantik. Baju tidur warna hijau menggauninya.
Itu siapa?
Tanganku berhenti menjamah wajah dalam bingkai itu. 
Aku. Bukan lagi yang bersolek menor dengan bedak dempul di wajah ketika habis mandi.
Aku. Bukan lagi yang jatuh lalu menangis keras di tengah acara. Yang selalu membuat bapak-ibuku malu.
Aku. Bukan lagi yang suka menangis tidak tahu waktu ketika bapak-ku butuh waktu tidur sehabis pulang kerja. Sibuk melawak. Membuat deretan gigi muda terlihat dalam tawaku.
Bukan.
Semuanya berganti.
Tengok diriku yang telah lancar berlari dan berjalan. Yang sudah pandai menulis kata-kata penuh dosa dalam sosial media.


pict by Google

Memecahkan lampau dalam balutan seragam sekolah yang berganti almamater kampus.
Menghilang dan terganti. Menghapus satu persatu memori. Kandas?
Cepat bukan? Barangsiapa merasakannya? Tidak.
Aku menyesal. Memungut bingkai dengan kekuatan salah satu sudutnya. Kipas-kipas tanganku menyingkirkan salju debunya. Ya, aku.
21 tahun mengelupas. Larut dalam tanggal yang terus melaju.
My Allah, berikan detik yang panjang untuk keluarga ini. Hingga semua hutang terbayar.


17 Mei 2010, Pasir Putih Situbondo

Aamiin..

Saat ini, 2014, merindukan lengkap berenam dengan sadar perubahan..

♥♥♥


8 Desember 2014

Our

4 Comments


4 years is running..
alhamdulillah

23 November 2014

Minggu Syukur

7 Comments

Terima kasih ya Allah... Mungkin aku tiada pilar tanpa kasih sayangMu. Jikalau aku berdiri sendiri, mungkin bukanlah Laras sekarang yang berdiri.
Jikalau aku terus menangisi semuanya, mungkin tidak pernah ada halaman-halaman cerita ini.
Sejauh asa kulempar, sejauh doa dan pinta yang aku harapkan dariMu. 
Sejauh langit bersinar, tinggi... semakin kupercaya bahwa Engkau ada.. dan selalu mendengarku.

Jalan menuju utara itu indah, tetapi untuk sampai perlu kaki yang tak pernah lelah berlari.
Manusiawi bila lelah, beristirahatlah. Esok kembali berkibar.
Kejar angin menuju utara, barangkali menemukan titik balik keajaiban hidup.
Dan kau sampai... dan kau dapat merasakan memeluk angin dengan bangga.

Syukur berlipat ganda aku ucapkan, Terima kasih ya Allah..
Semesta melindungiku dengan lingkaran doa-doa yang baik,
Mendukung tiap rencana baik yang telah Kau tuliskan dalam ilham kehidupan.
Takdir takkan pernah berputar, 
Merelungi tiap celah nyata dan menjadikannya kisah sebab-akibat.

Tegar karenaMu, percaya harapan karenaMu,
Dan semua kebaikan karenaMu..
Aku haturkan, Terima kasih ya Allah dalam tiap kesadaran.
Apa, mengapa, dan bagaimana, pelan-pelan tersibak jawabannya.
Dan kesempatan ini takkan pernah mudah Kau berikan kepada orang yang beruntung. 

8 November 2014

Menikah yang Berkesan

2 Comments

STOP! Jangan negative thinking dulu, guys, sama judulnya. Atau jangan-jangan temen-temen semua sudah terlanjur berpikiran: "Wah ini si Laras, kecil-kecil uda mau nikah". Buang ke selat jawa dulu deh itu pikirannya. Belum mateng ini jadi seorang ibu rumah tangga. Masih hobi ngedumel dan ngeluh kalau ada masalah dikit. Lagian itu pernyataan salah! Aku sudah tuwiiiir, 22 tahun! =')

Ditanyain sama judul diatas, aku jadi mikir-mikir sendiri kalau ditantang sama bapak. Emang sudah ditantang berapa kali, non? Waaah... mungkin sudah lebih dari satu, hehe. Bapak ketar-ketir kalau anaknya buru-buru nikah, mengingat aku sama si pacar sudah pacaran hampir empat tahun. Apalagi trauma di keluarga, bapak dan ibu cerai. Jelas sekali bapak wanti-wanti soal gituan. Yang pasti harapannya, anaknya tidak mengulangi kesalahan ibu bapak.

Tiap main ke rumah saudara yang memang sudah kenal sama Chandra, selalu ditanyain, "Chandra gimana, sudah dapat kerja? Tante om sudah siap loh kalau bantu-bantu. Mau bajunya nanti gimana, terserah mbak deh. Nanti tante bawa ke penjahit langganannya tante. Hasil jahitannya bagus mbak, gak kayak penjahit satunya......" dan blablabla, gak ada selesainya. Dan aku cuma bisa mesam-mesem sambil ngelihatin bapak.

Tanteku ini memang kerja jadi wiraswasta. Buka Wedding Organizer Muslim sudah sejak lama. Lumayanlah pelanggan dan kliennya sudah banyak. Jam terbangnya sudah kemana-mana. Hasil riasannya juga bagus. Natural dan gak terlalu menor. Aku pribadi suka lah. Soal kebaya juga lumayan. Harga tergantung sama kebaya yang nanti mau dipilih. Pilihan paketnya juga banyak.. Mulai dari yang termuraaaah sampai yang termahal juga ada. Aku sering bantu-bantu tante ngerias kalau lagi banyak job dan butuh tenaga rias. Bagianku cuma pakaikan foundation sama bedak, bagian yang paling aman sebagai pemula hehe. 

Waktu nikahan saudaraku, tante juga yang handle. Acaranya di Trenggalek, di kampung halaman keluarga besar bapak. Tahulah Trenggalek berbeda besar seperti di kota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Gedung yang pantas dipakai buat nikahan di dekat rumah cuma satu. Jalan banyak yang lubang, mobil susah masuk. Tapi alhamdulillah berkat bantuan WO tanteku dan saudara lain yang turut membantu, acara tersebut SUKSES BESAR! Banyak orang yang datang dan bilang bahwa acara ini termasuk nikahan terbesar dan sukses disana. Sayangnya sih, aku gak sempat mengabadikan momen tersebut.


waktu akad nikah mbak Dyah dan mas Faris

Kemarin tante juga cerita kalau habis ada job nikahan diluar kota. Tante pamerin ke aku hasilnya sambil bilang, "Ini mbak yang kemarin tante riasin, Masnya ini susah diatur gaya pas foto, Kalau senyum gak bisa lepas, jadinya fotonya lucu kayak gini. Tapi untung fotografernya pinter, jadi bisa ngambil foto bagus." Aku manggut-manggut sambil scroll tab tante buat lihat-lihat fotonya.



Paket yang ditawarkan sama Wedding Organizer tanteku ini sudah lengkap. Sudah ada gedung, katering, mobil pengantin, foto, dan lain-lain. Mau ngadain acara di rumah? Juga bisa. Menyesuaikan dengan budget yang minim? Juga bisa. Disini budget minim tapi hasilnya bisa bagus.


Disini ada yang ingin melaksanakan pernikahan? Coba hubungi tanteku, Bu Nur, Annur Wedding Moeslim Organizer. Lokasinya berada di Candi Sidoarjo. Nomer yang bisa dihubungi 087752634329.











*Sekali-kali promosi nggak apa-apa kan :)

20 September 2014

Setelah Skripsi Selesai....

6 Comments


pict by Google

Assalamualaikum.. selamat pagi sahabat blogger! Terima kasih yang sudah sempatin mampir ke blog ini. Walaupun sih, yang punya blog hampir kelupaan kalo punya blog hahahaha *tertawa tanpa rasa bersalah*. Uda berapa lama yaa gak update postingan lagi? Ya ampun.. jari-jari tangan sampe rasanya kaku mau nulis apaan ketika mau memulai nulis lagi :D

Maaf sebelumnya karena sering alpha berkunjung ke rumah-rumah blog sahabat. Kemarin-kemarin masih sibuk nyekripsi, bikin laporan akhir, riwa-riwi ngampus. Aduuuh, berasa kampus adalah pacar kedua deh hahah. Kalau uda kayak gini baru deh kerasa kalau umur udah mulai tuwir. Mahasiswa tingkat akhir. Lebih pedihnya lagi kalau ada yang nyebut mahasiswa yang tinggal nunggu diusir sama kampus. Gak tau deh itu sebutan darimana -___- Jadi berasa bukan saatnya main-main lagi.

Ya seperti kesibukan mahasiswa tingkat akhir lainnya, kegiatanku sekarang adalah melalangbuana mencari pekerjaan, hehe. Sudah beberapa kali ikut psikotest beda-beda perusahaan. Apapun deh dicoba, mulai dari yang masih ada bau-baunya dengan teknik sesuai jurusanku ataupun yang nylentang banget: jadi content writer! Hahaha. Keras kepala emang diriku ini, Setelah ditolak sama Kapanlagi.com, eh ada lowongan dari Netwerk ndaftar juga XD (selalu memegang prinsip: kesempatan dan keberuntungan tidak datang 2x).

Apa kabar skripsiku? Alhamdulillah.. urusan dengan coding-mengcoding, desain basis data, desain tampilan, desain sistem, WBS, usecase, dan lain-lain sudah selesaaaai!! Hip hip horaaaiy. Makanya tuh, awal postingan ini gambarnya sudah menjelaskan betapa bahagianya hatiku saat ini :p

Mungkin semua sahabat blogger belum tahu apa yang aku buat dalam skripsiku ini. Web Pembuat Puisi Otomatis Menggunakan Metode Monte Carlo, itu adalah judul skripsiku. Keren? Yaiya dong keren, yang ngasih ide aja omku: Pak Achmad Basuki (dosen PENS Surabaya). Buatnya? Hahaha gak kalah keren. Sampai pengen nangis-nangis tiap malam. Susahnya minta ampuuuuun :(
Dengan bantuan waktu, tenaga, ide dari omku juga.. sampai dibelani pulang berkali-kali (padahal aku-nya ini gak hobi pulang cuma buat satu-dua hari doang), Akhirnya.. selesai juga aplikasi skripsiku ini *nangis terharu*.


Gambar diatas adalah tampilan awal aplikasinya. Jadi disini ceritanya, web ini akan menampilkan puisi secara otomatis dengan hanya memilih tema yang telah disediakan. Ada 5 tema, yaitu tema cinta, kasih sayang, perjuangan, renungan, dan tokoh.


Semisal disini memilih tema cinta, maka ketika user menekan tombol biru dibawahnya, hasil puisi yang ditampilkan seperti ini:


Memang hasilnya tidak sebagus buatan manusia. Apalagi dibandingin sama puisi karyanya mas Andri, beuh jangan ditanya deh hahaha. Karena memang hasil puisi aplikasi ini disesuaikan dengan bank puisi yang sebelumnya di upload oleh admin. Waktu itu karena waktu yang diberikan tinggal dikit, jadinya aku ambil secara acak di internet dan buku yang aku punya. Kalau bank puisi yang disimpan adalah puisi karya Chairil Anwar dan penyair terkenal lainnya, kemungkinan besar hasilnya lebih baik lagi :)

Bagaimana nilai dari skripsiku? Belum dikasih tahu dapat nilai berapa. Aku pasrahkan semuanya sama dosen-dosen pembimbing dan pengujiku. Akan surprise pada saat wisuda nanti (18 oktober 2014). Soalnya waktu yudisium gak dikasih tahu nilainya.. cuma diumumin LULUS dan disiram sama campuran air + sunlight (berasa tumpukan piring kotor) -__-


Ini masih mending sih, dibandingin ITS angkatannya bapak dulu sewaktu beliau masih kuliah. Pengumuman yudisium langsung dimasukkin danau kotor depan gedung fakultas dan semua yang dipakai hari itu langsung diminta sama adik kelas. Pulang pakai apa? Entahlah, aku sendiri gak bisa membayangkannya :|



Habis siraman jasmani di belakang gedung AH Politeknik Negeri Malang

Padahal sebelumnya, kami pada kece-kece lho. Cantik-cantik, cakep-cakep, caem-caem deh. Seragam hitam putih yang aku pakai waktu itu barusan selesai aku cuci dan seterika. Lah kok sampai kampus langsung dihajar air habis-habisan sama dosen. Hahaha lucu sih, ada cerita buat nanti diceritakan sama anak cucuku :')



Tampilan kami sebelum proses penyiraman jasmani :D

Seru? Ya serulah.. pengalaman pertama mau kelulusan ada prosesi kayak gini segala. Kalau katanya dosenku, "buat yang cewek-cewek latihan buat penyiraman yang sebenarnya". Wakakakak pemikirannya sudah kesana saja *LOL.

Selamat buat kita... Lulusan pertama Teknik Informatika Politeknik Negeri Malang angkatan 2010. Selamat buat kita... yang akan keluar dari POLINEMA menjadi sosok yang lebih mandiri. Sudah gak bawa-bawa nama kampus lagi, tapi tetap harus istiqomah melakukan yang terbaik untuk kampus biru tercinta kita yes?! :)

Terima kasih untuk dosen-dosen yang selalu membimbing kami tanpa lelah, Nasehatnya, waktunya untuk mendengarkan curhatan kami, tenaganya, bantuan pikirannya, dan segala hal yang belum bisa kami balas saat ini. Spesial untuk DPA tersayang kami, bu Atiqah, yang selalu mencereweti angkatan kami.. Pak Cahya, selaku pembimbing 1 yang suabaaar dengan ke-lemot-an saya, hihi., Bu Dwi Puspitasari, selaku pembimbing 2 yang selalu memberikan masukkan untuk laporan akhir dan artikel saya.., Mbak Shinta, yang selalu menyediakan waktu, kosan, rok, dan sepatunya untuk aku pinjam selama sidang hehehe.

Luaaaaarrr biasa terima kasih untuk kalian.. TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI MALANG ANGKATAN PERTAMA! Atas bantuan, semangat, waktu, pembelajaran bermakna, dan segala-galanya. Khususnya buat mbak Fafa, Dhidi, Nora, Iis, Excel, Nanda, Vinny, dan my love Chandra. Aku bahagia sekali bertemu kalian *muaaah*.

21 April 2014

#SALE VIRGIN NATURAL COSMETIC

4 Comments


Apa yang lagi SALE? Sale-nya berapa persen? Seperti apa barangnya?
Eits.. sabar dulu sista-sista cantik, hehe. Kali ini SALE-nya beneran gak merugikan. Malah menguntungkan kamu banget. Why? So.. biarkan aku menceritakan dulu produknya ya :)

Namanya sabun Natural Virgin Natural Cosmetic atau yang lebih dikenal dengan singkatan VNC. Di postingan blog ini sudah aku jelaskan apa itu Virgin Natural Cosmetic. Oke, singkatnya produk ini adalah produk kecantikan yang menggunakan bahan alami dan ekstrak Virgin Coconut Oil. Apa itu Virgin Coconut Oil? Adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB. Sudah ribuan tahun lamanya Virgin Coconut Oil ini dipercaya untuk membuat kulit mulus, halus, dan bisa menyembuhkan kulit yang pecah-pecah. Keren kan? :D

Virgin Coconut Oil-nya aja uda keren, apalagi kalau ditambah dengan ramu-ramuan yang alami seperti susu kambing etawa ataupun susu sapi. Ya, jadinya seperti sabun Virgin Natural Cosmetic ini. Ada sebuah fakta yang aku dapat dari teman sesama penjual VNC:



bisa dibaca kan?

Nah, kelebihannya sudah banyak banget tuh dijelaskan. Gimana dengan yang sabun susu sapinya? Oh tenang, tetap gak mengecewakan kok. Buat kamu yang mempunyai kulit sensitif, mudah berjerawat, alergi, ataupun kulit rewel, sabun ini cocok banget! Serius, uda banyak banget pelanggan aku yang nyoba dan bilang sukaaaa banget pakai sabun ini. Kelebihan lainnya, sabun ini gak bikin kulit kamu kering seperti sabun lainnya yang beredar di pasaran. Eh tapi sabun bayi itu juga bisa bikin kulit lembab lho! Eits, jangan salah. Ratingnya sabun ini ada diatasnya sabun bayi, seriously. Aku yang membuktikan :D
Untuk membuat sahabat-sahabat bloggerku percaya, mari aku tunjukkan komentar para pelangganku :)


Aku gak bohong kan? Muahaha. Untuk kalian percaya sendiri, silahkan coba sendiri di rumah. Harganya bersahabat banget, mumpung ada diskon! Untuk sabun susu kambing etawa Rp 3.000,- dan sabun susu sapi Rp 2.000,- Untuk lokasi Malang dan Surabaya bisa ketemuan, jadi free ongkir. Yang serius, silahkan hubungi aku bisa lewat SMS, Whatsapp, atau BBM ya. Comment please for ask me or check my facebook. Terima kasih ;)



28 Maret 2014

Panggilan Interview

2 Comments

Interview?
Siapa yang pernah nyangka seorang Laras yang minim pengalaman dan cerpennya berkali-kali ditolak akhirnya dipanggil untuk interview oleh salah satu website entertainment yang terkenal, Kapanlagi.com. Gak nyangka? Gak percaya? Iya banget!

Ceritanya berawal dari salah satu temanku yang ngasih gambar lowongan kerja kapanlagi.com lewat Whatsapp. Waktu itu aku gak langsung respect karena melihat deadline pengirimannya terakhir tanggal 30 Maret. Hahaha ketahuan deh belangnya kalau suka nunda-nunda pekerjaan :p

Yang namanya kesempatan gak pernah datang dua kali. Berhubung Laras ini orangnya pelupa, gambar lowongan pekerjaan itu aku pindah ke lain folder, mengakali kalau-kalau kelupaan hapus cache Whatsapp. Barangkali di lain waktu ada waktu senggang dan bisa ikutan. Beneran, tepat di tanggal kesekian (lupa), tiba-tiba aku ingat lowongan pekerjaan itu. Pulang PKL (Praktek Kerja Lapangan, syarat kelulusan kuliah) aku menulis artikel yang judulnya sudah terbayang-bayang di otakku. Selain mengirim surat lamaran dan CV, pelamar diwajibkan mengirim contoh tulisan. Aku bingung dengan maksud 'contoh tulisan' itu. Akhirnya aku memberanikan diri bertanya. Setelah tanya detail ke orang yang memposting gambar lowongan tersebut di Twitter, di tempat PKL langsung googling sana-sini. Di rumah tinggal menyusun kalimat-kalimatnya. Dan taraa! Dua halaman artikel sudah jadi! Beruntung sekali aku masih suka belajar menulis, baik itu cerpen, puisi ataupun PENDAHULUAN laporan/skripsi #eh. Jadi gak kaku lagi untuk membuatnya :)

Artikel sudah siap. Surat lamaran, CV, dan lampiran-lampiran lainnya juga sudah siap. Gak sampai lama berpikir, aku langsung mengirimkan file ekstrak-an ke alamat email yang tertulis di gambar. Jujur aku gak terlalu berharap dipanggil untuk interview. Jadi setelah mengirimnya, gak ada perasaan takut dan sejenisnya yang biasanya datang waktu persentasi kuliah. 

Pucuk dicinta ulampun tiba. Kalau namanya rejeki, beneran gak kemana-mana. Di suatu pagi di ruangan kantor PKL, jam setengah sembilan aku baru datang. Di ruangan sudah ada temanku yang sudah datang dari tadi. Aku dengan mata masih mengantuk, langsung menaruh kepala di meja setelah tas dan hape aku taruh seenaknya. Dan begitu jam di ruangan menunjukkan pukul sepuluh, dering lagu SNSD-Beep Beep Beep berputar dengan kerasnya. Sontak aku melihat nama yang muncul di layar hape. Cuma muncul nomor. Berarti orang asing. Dengan hati-hati aku mengangkatnya. "Halo assalamualaikum..."

Lima detik kemudian aku berasa di lempar Allah ke surga. Si mbak-mbak yang nelepon bilang, "Halo dengan mbak Laras? Ini kami dari kapanlagi.com....." Pikiran, hati, mulut langsung gak sinkron. Yang teringat waktu itu otak menyuruhku untuk mencatat alamat kantor Kapanlagi.com yang berada di Malang. Temanku yang dari tadi melihatku langsung tertawa begitu telepon selesai. Aku langsung muter-muter ruangan kayak orang gila. "Aku harus gimana, Cel??" tanyaku kepada temanku, Excel.

Kembali ke dunia nyata habis dari surga itu susah lho, men. Butuh waktu kira-kira tiga jam-an aku bisa mengontrol diriku untuk gak panik. Aku berusaha mengingat-ingat apa yang dibilang mbak penelepon tadi. Dan kesimpulannya: besok interview.

pict by Google

Sayangnya waktu interview di tempat bersejarah bagi hidupku, aku gak sempat narsis-selfie ataupun foto tempatnya. Kasihan hapeku bisa berkarat gara-gara tanganku terus berkeringat, hehehe.

Mungkin karena waktu belum pas, aku tidak diterima oleh redaksi. Sedih? Iya sih sedikit, mengingat jabatan editor adalah cita-citaku. Tetapi ternyata redaksi sedang membutuhkan karyawan baru cepat, sedangkan aku masih sibuk riwa-riwi Surabaya-Malang untuk mandat penting dari kampus: PKL dan skripsi.

Pengalaman berkesan? Iya ada, dan ini bakal aku ingat sepanjang masa. Ternyata yang memilih aku, yang memilih artikelku, adalah yang mewawancaraiku langsung. Iya, bukan orang lain yang milih, tapi beliau! Kebanggaan luar biasa bukan? Aku jadi semakin percaya diri untuk melamar ke redaksi sana-sini dengan kemampuan menulisku ini, meskipun aku bukan lulusan S1 Sastra Bahasa Indonesia :D

Yaaa wish me luck deh! Semoga Allah ngasih jalan untuk aku kesana. Kalaupun ada sahabat-sahabat blogger yang tahu ada info lowongan pekerjaan dari redaksi buku, majalah, koran, atau website beken seperti Kapanlagi.com, kasih tahu aku ya! Membantu sesama itu di sayang Tuhan lho, hahaha.

11 Maret 2014

Lagi bener

4 Comments

Menjadi muda adalah hal yang membanggakan.
Kau tahu? Dengan bangganya waktu itu memperebutkan sebatang permen dari seorang teman, dan mengakuinya kalau hal tersebut adalah hebat..
Banyak air mata terurai ketika sebuah pesan yang kamu ketik penuh hati sampai jempol bengkak untuk seseorang yang kamu sukai dan dilayangkan pada radio favoritmu, tidak dibaca oleh penyiarnya
Emosi memecah ketika kamu dilarang mama keluar malam, sambil banting pintu kamar
Nadi mendidih saat membaca status friendster teman sedang mengolok-ngolokmu, dan dengan entengnya tinggal membalas olokan lewat status juga
Boleh tertawa sekarang ketika mengingatnya? :)
Menjadi muda merupakan fase yang paling utama dalam hidup. Melakukan hal bodoh untuk sesuatu yang tak berguna. Bertindak dosa demi memuaskan gengsi selangit di hadapan orang lain. Sok pintar cerita sini-situ, agar orang lain menganggapmu amazing.

Semuanya... terlewati oleh waktu dan hilang dalam pembelajaran
Mengutuk kita agar tidak melakukan hal yang sama, agar melakukan hal yang lebih bijaksana
Masa muda bukanlah suatu hal yang memalukan. Semuanya pasti melewati masa-masa labil identitas. Jika habis, selesai sudah. Buat apa disesali? :)

25 Februari 2014

A little secret?

4 Comments


pict by Google

Kamu pernah mempunyai sebuah rahasia? Entah itu rahasia kecil atau besar.. Entah itu rahasia dari dirimu sendiri atau dari orang lain.. Entah itu merupakan aib atau mungkin kesalahan terbodohmu.. Pernahkah? Punyakah? Seberapa lama kamu bisa menyimpan rahasia itu?

Berkat didikan orang tua, aku tidak pernah menyimpan rahasia dari keluargaku. Sekecil apapun. Malah kalau aku tidak menceritakannya pada mereka, semalaman aku tidak bisa tidur. Alhamdulillah-nya berkat ini aku tidak menjadi orang pemikir. Bapak pernah bilang: "Tidak perlu lah menyimpan atau memikirkan masalah terlalu serius. Apalagi masalah sepele". Teman blogger tahu apa untungnya menerapkan prinsip ini? Kita tidak mudah menjadi tua. Bapakku sudah berumur 53 tahun, tetapi banyak orang yang mengira bahwa beliau berumur 30-40 an. Apa resepnya? Ya seperti yang aku bilang tadi, plus selalu tertawa (di waktu dan tempat yang tepat) :D

Berbagi rahasia kepada teman? Hmm boleh saja sih, tapi hati-hati terhadap orang yang akan kita bagikan rahasianya. Bisa jadi orang tersebut ember, ya meskipun kita sendiri telah mempercayainya karena menganggapnya SAHABAT. Berdasarkan pengalaman, tidak mudah memilih SAHABAT bro. SAHABAT yang mengerti kita, klik dengan kita -sifat maupun prinsip-, enak diajak susah maupun senang, yang selalu mau mendengarkan keluh maupun saran kita. Susah bro, serius. Mengapa? Karena aku sudah berkali-kali menganggap orang lain SAHABAT, tapi ternyata mereka tidak pernah menganggapku SAHABAT. Ya tentunya aku sudah memberikan yang terbaik, tetapi orang tersebut tidak melakukan hal yang sebaliknya.

Pribadiku yang dulu adalah ceplas-ceplos dan suka bercerita segalanya kepada orang lain. Tetapi tidak dengan sekarang :) Kita mungkin selalu berpikir positif terhadap orang lain, namun bagaimana dengan orang lain? 

Terus terang aku tidak percaya lagi sama yang namanya sahabat. Tetapi ketika melihat drama Korea "Reply 1997", aku tidak menyangka akan mendapatkan wawasan baru dari film gokil seperti itu. Yaaaaah.. memang benar.. Tidak semua hal harus diceritakan kepada orang lain, termasuk ke sahabat atau teman terdekat kita. Bahwa sifat masing-masing individu yang unik, yang mau menerima kita, yang tidak mempermasalahkan soal rahasia satu sama lain, yang akan mengumpulkan kekerabatan menjadi sahabat.


14 Februari 2014

Belajar memahami

2 Comments

Memahami isi buku dengan membacanya berkali-kali itu adalah hal yang biasa. Mudah sekali aku lakukan, apalagi kalau mood lagi bagus-bagusnya. Memahami orang lain dengan mengajaknya ngobrol berjam-jam juga adalah hal biasa dilakukan dan bisa dikerjakan meskipun memerlukan waktu yang lama. Namun mengapa memahami diri sendiri itu susah sekali?

Sering terjadi dalam kurun waktu terdekat ini, aku jadi badmood gak jelas gara-gara sifat dan perlakuan orang lain. Misal aku punya teman yang sifatnya suka menunda pekerjaan (tidak ada maksud menunjuk salah satu orang). Aku tahu menunda pekerjaan adalah pekerjaan yang biasa dilakukan orang, termasuk aku kalau sama sekali malas. Tetapi berbekal pengalaman, hal itu aku kurangi dan berusaha memarahi diri sendiri jika mengulangi hal yang sama. Namun bagaimana jika orang lain? Kalau aku memarahinya, hal suram yang terjadi setahun kemarin bakal keulang. Gue ya gue, elu ya elu. Tidak ada hak untuk memberitahu ataupun menegur orang tersebut kalau orang itu tidak ingin kita masuk ke dalamnya (kata-kata bapak ini yang aku camkan dengan baik di otak!). Apalagi nih kalau bersangkutan sama orang yang keras kepala.. aku akan memikirkannya berkali-kali lipat untuk berkomentar langsung. Namun apa yang terjadi? Jadinya aku mendem perasaan berhari-hari karena (jujur saja) mataku gatel melihat orang yang sifatnya berbeda denganku. Aneh ya?

Jutaan kali aku memberitahu otak bahwa tiap orang itu berbeda mendapatkan ilmu dan pengalaman. Tiap orang juga berbeda cara berpikirnya. Semenit otak nurut, namun detik selanjutnya gatelnya mata langsung turun ke hati. Mangkel.

Seharusnya kalau aku berani, aku sebaiknya berbicara langsung kepada orang tersebut. Simpel tapi susah buatku yang gak bisa blak-blakan.

Pada saat seperti ini, otak sama mulut sering adu argumen memberikan pendapat. Tentu efeknya aku jadi bertingkah gak jelas, galau gulana, dan resah. Kenapa denganku? Apa yang harus aku lakukan?

Entah.. bertambahnya umur semakin banyak hal yang aku ketahui dan tidak ketahui. Semakin banyak hal pertanyaan yang belum aku temukan jawabannya. Termasuk tentang diriku sendiri. 

Entah.. sampai kapan aku menggantungkan pertanyaan simpel dan minta pendapat selalu kepada bapak. Padahal seharusnya di umur segini aku harus bisa menentukan pilihanku sendiri. Ya kan?


22 Januari 2014

Cerita

1 Comments


entah kapan,
aku merindukan hal ini...